Jakarta (pilar.id) – Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyuarakan kritik terhadap program makan siang gratis yang diusung oleh pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, saat memberikan sambutan dalam sebuah acara di Jakarta.
Ganjar berbagi pengalaman tentang pertemuannya dengan seorang pendeta bernama Leo di Papua. Ia menceritakan bagaimana pendeta Leo menolong seorang ibu melahirkan di daerah terpencil yang tidak memiliki fasilitas layanan kesehatan.
“Bapak-Ibu, bagaimana menolongnya? Mereka kalau membawa ke rumah sakit, rumah sakitnya jauh. Ke mana mereka harus lewat? Bukan (karena) jalannya rusak atau jelek, (tetapi) tidak ada jalan,” ujar Ganjar dalam acara sarasehan di Jakarta.
Ia kemudian menyindir program makan siang gratis dengan mengatakan, “Dan kemudian kita berpesta pora ngomong tinggi-tinggi sekali. Maaf, dan kemudian Rp400 triliun mau digunakan untuk makan siang.”
Dalam sambutannya, Ganjar juga menyebutkan bahwa bersama calon Wakil Presiden, Mahfud MD, mereka akan mempertimbangkan anggaran yang akan digunakan untuk kepentingan rakyat jika terpilih nanti.
“Kalau kita bicara program yang kemudian akan diberikan kepada rakyat, tentu kita bisa menimbang-nimbang siapakah sumbernya? Untuk apa? Mana yang jadi prioritas? Karena rasanya IKN (Ibu Kota Nusantara) yang butuh sekitar Rp400 triliun saja itu tidak selesai-selesai,” ungkap Ganjar. (hdl)