Yogyakarta (pilar.id) – All the Devil’s Men (2018) adalah film aksi-thriller yang mengikuti seorang pemburu hadiah eks militer yang terlibat dalam perburuan teroris di kota London. Film ini menampilkan pertarungan intens, tembak-menembak, dan plot yang penuh ketegangan di dunia agen rahasia dan operasi militer swasta.
All the Devil’s Men disutradarai Matthew Hope yang juga menjadi penulis skenario. Sementara sebagai produser Hannah Leader, Amory Leader, dan Roger Christian.
Film yang dirilis pada 12 Desember 2018 di Amerika Serikat ini memiliki durasi 99 menit, disajikan dengan gaya film aksi dan thriller yang kuat.
Pemeran utama film All the Devil’s Men (2018) adalah Milo Gibson sebagai Jack Collins, seorang mantan Navy SEAL yang bekerja sebagai pemburu hadiah swasta untuk memburu teroris. Lalu Sylvia Hoeks sebagai Leigh, agen CIA yang bekerja sama dengan Collins dalam misinya, dan William Fichtner sebagai Brennan, pemimpin tim yang mengawasi operasi dan rekan Jack Collins.
Pemeran lainnya adalah Gbenga Akinnagbe sebagai Samuelson, rekan Collins yang juga bagian dari tim pemburu hadiah, dan Joseph Millson sebagai Deighton, mantan agen yang menjadi target utama dalam perburuan.
All the Devil’s Men berkisah tentang Jack Collins (Milo Gibson), seorang mantan Navy SEAL yang kini bekerja sebagai pemburu hadiah swasta dalam perburuan teroris di seluruh dunia.
Collins adalah seorang tentara bayaran yang tidak kenal takut, namun juga memiliki masalah pribadi yang dalam, seperti kecanduan dan trauma akibat perang.
Ketika Collins dipanggil untuk melakukan misi di London, ia ditugaskan oleh Brennan (William Fichtner) untuk menangkap seorang mantan agen CIA bernama Deighton (Joseph Millson), yang telah beralih sisi dan menjual senjata nuklir kepada teroris. Dalam misinya, Collins bekerja sama dengan agen CIA bernama Leigh (Sylvia Hoeks) dan Samuelson (Gbenga Akinnagbe), rekan yang tangguh.
Misi mereka berubah menjadi sangat berbahaya ketika mereka menemukan bahwa Deighton memiliki pasukan keamanan swasta yang sangat terlatih, dan pertarungan habis-habisan di jalanan London pun tak terhindarkan. Collins harus menghadapi tantangan besar, termasuk musuh-musuhnya dan masalah pribadinya, untuk menghentikan ancaman besar terhadap keamanan global.
All the Devil’s Men menonjolkan tema tentang pengkhianatan, moralitas abu-abu dalam dunia operasi rahasia, dan dampak psikologis dari perang pada tentara. Film ini memperlihatkan bagaimana agen-agen militer yang telah keluar dari jalur hukum bekerja di dunia hitam, di mana tidak ada pihak yang benar-benar bisa dipercaya.
Gaya visual film ini menggabungkan adegan aksi yang penuh dengan tembak-menembak intens, pertarungan tangan kosong, serta ketegangan yang dihadirkan melalui plot berkecepatan tinggi. Lokasi pengambilan gambar di London juga memberikan atmosfer urban yang keras dan penuh ketegangan.
Karena merupakan film dengan anggaran yang relatif kecil, All the Devil’s Men tidak banyak mendapatkan perhatian di box office utama dan hanya memiliki rilis terbatas di bioskop serta platform digital.
Film ini menerima beragam ulasan dari kritikus. Beberapa kritikus memuji adegan aksi yang intens dan penampilan Milo Gibson sebagai tokoh utama, namun beberapa menyebut plotnya generik dan kurang memiliki inovasi dalam genre aksi-thriller. Di Rotten Tomatoes, film ini memiliki skor 43 persen dari penonton, namun tidak terlalu banyak ulasan resmi dari kritikus besar.
Film ini disutradarai oleh Matthew Hope, yang juga menulis skenarionya. Matthew Hope dikenal untuk karyanya yang berfokus pada tema militer dan aksi, dan All the Devil’s Men adalah salah satu upayanya dalam menghadirkan film aksi penuh ketegangan yang dibalut dengan isu-isu dunia militer swasta.
Pengambilan gambar dilakukan sebagian besar di London, yang menambah kesan lokal dan membuat suasana lebih autentik bagi cerita yang menggabungkan pengkhianatan antar agen dan pertempuran di jalanan kota.
Milo Gibson adalah putra dari aktor legendaris Mel Gibson. All the Devil’s Men merupakan salah satu peran besar awal kariernya setelah muncul di beberapa film lainnya seperti Hacksaw Ridge (2016).
Sylvia Hoeks, yang memerankan Leigh, sebelumnya dikenal melalui perannya sebagai Luv di Blade Runner 2049 (2017). Film ini menunjukkan banyak pertarungan intens dan tembak-menembak, yang sebagian besar difilmkan dengan menggunakan teknik praktis daripada CGI.
All the Devil’s Men adalah film aksi-thriller yang mengikuti misi berbahaya seorang mantan tentara bayaran dalam perburuan teroris internasional. Film ini menyuguhkan aksi yang menegangkan dan intens di jalanan London, dengan pertarungan moral dan fisik yang menantang protagonis utamanya. Meskipun tidak mencapai popularitas besar, film ini tetap menyajikan pengalaman sinematik yang mendebarkan bagi para penggemar genre aksi militer. (ret/hdl)