Jakarta (pilar.id) – Death Race: Beyond Anarchy (2018) adalah film aksi yang merupakan bagian dari franchise Death Race. Ini adalah film keempat dalam seri reboot Death Race, yang dimulai dengan Death Race (2008).
Film ini disutradarai oleh Don Michael Paul dan ditulis oleh Tony Giglio dan Paul W.S. Anderson. Film ini dikenal karena adegan balapan brutal, penuh kekerasan, serta perpaduan antara aksi dan suasana distopia.
Dalam Death Race: Beyond Anarchy, Frankenstein, seorang pembalap legendaris yang mengenakan topeng ikonik, masih berkuasa di dalam penjara yang dikelola swasta, di mana balapan maut menjadi hiburan utama.
Pemerintah tidak mampu mengendalikan penjara tersebut, sehingga mereka mencoba mengirim agen infiltrasi bernama Connor Gibson untuk membunuh Frankenstein dan menghentikan Death Race dari dalam.
Namun, Connor harus bertahan hidup dalam kekacauan penjara brutal dan memenangkan balapan untuk mendekati Frankenstein.
Death Race: Beyond Anarchy disutradarai oleh Don Michael Paul. Sementara penulis skenarionya adalah Tony Giglio dan Paul W.S. Anderson.
Film berdurasi 111 menit ini dengan sentuhan aksi, sci-fi, dan thriller ini dirilis kali pertama pada 2 Oktober 2018 di Amerika Serikat.
Pemeran utama film Death Race: Beyond Anarchy (2018) adalah Zach McGowan sebagai Connor Gibson, karakter utama yang dikirim untuk mengalahkan Frankenstein, Danny Trejo sebagai Goldberg, rekan lama di dalam penjara dan pembalap yang terkenal, dan Frederick Koehler sebagai Lists, seorang tahanan yang mengetahui segala hal tentang balapan dan mendukung Connor.
Selain itu, bintang lain yang juga terlibat adalah Christine Marzano sebagai Jane, karakter pendukung dengan peran penting dalam plot, Yennis Cheung sebagai Alvarez, salah satu pebalap wanita tangguh di penjara, dan Velislav Pavlov sebagai Frankenstein, pembalap legendaris yang berkuasa dalam balapan maut.
Film ini berkisah tentang Connor, agen rahasia yang menyusup ke penjara brutal di mana balapan mematikan menjadi sarana hiburan dan kekuasaan.
Tujuannya adalah mengalahkan Frankenstein, pemimpin balapan, untuk menghentikan kekacauan ini. Connor harus bertarung dalam dunia tanpa hukum yang diisi dengan pembunuhan, pengkhianatan, dan balapan mematikan.
Sepanjang film, Connor berjuang melawan penguasa penjara, para pembalap, serta petarung lainnya yang ingin mengambil kendali atas arena balap.
Film ini berlatar di masa depan di mana penjara telah berubah menjadi kota yang dikuasai oleh narapidana, dengan balapan maut sebagai hiburan utama.
Death Race diisi dengan kendaraan yang dipersenjatai penuh, penuh aksi kekerasan, dan ketegangan antara para pembalap.
Film ini dipenuhi dengan adegan aksi yang cepat, pertempuran brutal, dan unsur kekerasan yang mencolok. Frankenstein sebagai karakter misterius tetap menjadi daya tarik utama, sementara tokoh protagonis baru, Connor, mencoba merebut takhta.
Film ini lebih ditujukan untuk penggemar franchise Death Race dan pecinta film aksi bertempo cepat. Kritikus memandangnya sebagai film aksi penuh adrenalin yang berfokus pada hiburan langsung tanpa terlalu banyak memikirkan cerita yang kompleks. Film ini tidak diputar di bioskop, tetapi dirilis langsung dalam format digital dan video-on-demand.
Danny Trejo kembali berperan sebagai Goldberg, karakter yang ia mainkan sejak film Death Race 2. Film ini mengambil jarak waktu yang cukup lama dari film sebelumnya, Death Race 3: Inferno (2013). (ret/hdl)