Subang (pilar.id) – Di kaki Gunung Tangkuban Perahu, sebuah cerita inspiratif lahir dari lapangan sederhana di Desa Ciater, Kabupaten Subang.
Sekolah Sepak Bola (SSB) Naraga, yang didirikan pada 2021 dengan semangat gotong royong warga, kini sukses menorehkan prestasi di tingkat daerah hingga nasional.
Dengan tekad kuat, SSB Naraga menjuarai Piala Soeratin untuk kelompok usia 13 dan 15 tahun, serta meraih Juara 2 di Top Soccer Championship U17 pada 2024.
Awal Perjalanan SSB Naraga
SSB Naraga didirikan oleh Didin Wahyudin bersama rekan-rekannya di bawah Yayasan Naraga Muda Ciater.
“Awalnya, kami hanya mengandalkan iuran seadanya dari orang tua,” kata Didin. Dengan fasilitas terbatas, seperti bola dan lapangan yang sering tergenang air, mereka tetap memberikan tempat bagi anak-anak untuk bermain dan belajar disiplin.
Semangat warga Ciater tinggi, hingga anggota SSB mencapai 160 anak. Namun, perjuangan tetap berat dengan keterbatasan fasilitas.
Dukungan mulai mengalir ketika PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) membantu melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Bantuan berupa peralatan latihan, seragam, dan perbaikan lapangan memberi SSB Naraga kesempatan untuk berkembang.

“Tribun kecil yang dibangun membuat orang tua bisa menonton anak-anak mereka dengan nyaman, menciptakan suasana positif,” ujar Didin.
Prestasi dan Perjalanan Inspiratif
Kerja keras SSB Naraga mulai membuahkan hasil. Pada 2023, mereka menjuarai Piala Soeratin U13. Tahun berikutnya, giliran tim U15 yang membawa pulang gelar juara. Bahkan, SSB Naraga meraih Juara 2 di Top Soccer Championship U17 pada 2024.
Namun, perjalanan menuju kemenangan tidak mudah. Kendala seperti lapangan tergenang air dan lokasi latihan berpindah-pindah menjadi tantangan utama. Meski begitu, semangat dan tekad pemain serta pelatih tetap kuat.
“Ini pencapaian luar biasa bagi kami yang baru berdiri beberapa tahun,” tambah Didin.
Membangun Karakter Anak-Anak Desa
Lebih dari sekadar prestasi olahraga, SSB Naraga menjadi wadah pembentukan karakter bagi anak-anak Ciater. Mereka diajarkan disiplin, kerja sama, dan nilai-nilai moral yang penting.
Anjas Jasmani dari TMMS menegaskan bahwa dukungan perusahaan tidak hanya pada aspek teknis, tetapi juga pada pembentukan sikap positif.
“Kami ingin anak-anak jauh dari pengaruh negatif. Dengan nilai-nilai yang diajarkan di SSB Naraga, mereka memiliki arah yang jelas,” katanya.
CEO TMMS, Herryan Syahputra, menambahkan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
“Kami percaya, mendukung generasi muda adalah investasi terbaik bagi masa depan,” ujarnya.
Di tengah keterbatasan, SSB Naraga membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari tempat sederhana. Dengan dukungan masyarakat dan perusahaan, SSB ini menjadi inspirasi bagi regenerasi sepak bola di Indonesia.
“Dari Ciater, kami ingin menunjukkan bahwa dengan semangat dan dukungan, segalanya mungkin tercapai,” tutup Didin. (hdl)