Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Nyanyi Dadakan di Perayaan Imlek, Emil Dardak bareng Forkopimda Jatim Padukan Lagu Mandarin dan Madura
  • Mallorca Kalahkan Real Madrid Berkat Gol Bunuh Diri Nacho, Asensio Gagal Penalti
  • Lionel Messi Ingin Main di Piala Dunia 2026 Meski Usaianya Sudah 38 Tahun
  • Kaoru Mitoma Moncer, Cetak Gol di Tiga Pertandingan Beruntun
  • Mundur dari Polisi, Warga Bongkar Kelakuan Bripka Madih
  • Fikih Peradaban beri Kontribusi Positif bagi Kemanusiaan, Ini Penjelasan Guru Besar Ilmu Hukum Islam
  • Mulai Abraham Lincoln Sampai Bob Marley dan Taehyun, berikut 5 Tokoh Dunia yang Lahir 5 Februari
  • Dua Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis, Dewan Pers: Usut Tuntas!
Facebook Instagram YouTube Twitter TikTok RSS
pilar pemilu
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Pemilu
    • Pilar Khas
    • Pilar Bola
    • Pilar Jakarta
    • Pilar Jatim
    • Pilar Wanita
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Peristiwa»Pendidikan»Sudah Miliki Hak Paten, Airfeel Ciptaan Peneliti Muda Unair Mampu Deteksi Cuaca dan Kualitas Udara
Pendidikan

Sudah Miliki Hak Paten, Airfeel Ciptaan Peneliti Muda Unair Mampu Deteksi Cuaca dan Kualitas Udara

Jelita Sondang Samosir23 Januari 2023 20:56 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
Tim peneliti FTMM Unair, bersama perangkat AIRFEEL, ciptaan mereka, di UNAIR Sabtu (21/1/2023). (Foto: Istimewa)

Surabaya (pilar.id) – Sekelompok peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dua tahun lalu telah berhasil menciptakan AIRFEEL. Sebuah alat yang diciptakan untuk memantau perkembangan kondisi cuaca dan kualitas udara di suatu daerah tertentu.

Airfeel merupakan perangkat monitoring cuaca dan kualitas udara berbasis internet of things (IoT). Airfeel, diciptakan pada tahun 2020 bermula dari penelitian sekelompok dosen muda Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair.

Setahun setelahnya, pada 2021, Airfeel kemudian mendapatkan hak paten atai HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).

Kemampuan Airfeel untuk bisa mendeteksi dan mengukur kondisi cuaca menurut Prisma Megantoro selaku ketua tim peneliti, tidak lepas dari adanya berbagai sensor yang dipasang di Airfeel.

“AIRFEEL ini bisa digunakan untuk mengukur suhu, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan angin dan curah hujan. Alat ini dilengkapi tujuh sensor udara yang digunakan untuk mengukur polusi, seperti ozon, CO2, CO, hidrogen, metana, dan yang lainnya,” ungkap Prisma, Sabtu (21/1/2023).

Lebih lanjut, ia menyebut, bila AIRFEEL juga dilengkapi dengan stasiun lapangan atau field station yang terdiri dari sensor-sensor dan kontroler yang hasil pengukurannya akan diunggah ke internet server serta base station untuk disimpan.

Adapun, proses penelitian penciptaan alat tersebut tidaklah mudah. Perlu empat seri, sebelum mengalami perkembangan seperti saat ini.

“Penelitian ini berawal di tahun 2020, yang digawangi oleh kami, para dosen pemula dan diketuai oleh saya sendiri,” cerita Prisma.

Berangkat dari seri pertama, kemudian dikembangkan menjadi seri kedua dengan fungsi dan kegunaan yang lebih luas, yang diikuti dengan pendirian research center di FTMM UNAIR yang salah satunya berfokus pada visibility pembangkit listrik dengan energi terbarukan di Indonesia.

Lalu di tahun 2022, seri ketiga mulai dikembangkan. Dalam pengembangan itu, AIRFEEL mengalami penambahan sensor untuk mengukur O2, CO2, dan CO dan sukses digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ACHD UNAIR di Sumenep, Madura.

“Versi keempat akan dikembangkan lagi secara lebih luas. Nantinya akan dilengkapi dengan versi android dan versi hardware,” kata Prisma.

Tak hanya itu, lebih rinci Prima juga menjelaskan mengenai manfaat dan kegunaan alat tersebut, yaitu untuk mengetahui kondisi cuaca serta kualitas udara, yang sangat penting dalam antisipasi kemungkinan terburuk dari fenomena alam yang terjadi.

“Apalagi dengan semakin tidak menentunya kondisi cuaca serta kualitas udara, khususnya di Surabaya, maka AIRFEEL menjadi perangkat yang dibutuhkan,” jelasnya.

Maka dari itu, secara luas, Prisma menyebut, jika AIRFEEL dapat digunakan baik oleh akademisi, mahasiswa, masyarakat, maupun industri untuk mengukur kondisi cuaca dan kualitas udara di berbagai lokasi dan dalam berbagai kondisi.

“Jadi, manfaatnya banyak sekali. Di bidang keilmuan, AIRFEEL dapat digunakan di bidang ilmu instrumentasi, lingkungan, kesehatan, maupun bidang lainnya, serta bisa digunakan untuk mengukur potensi energi angin dan energi surya,” papar Prisma.

Adapun ke depan, Prisma berharap, bila pengembangan AIRFEEL dapat terus dilanjutkan dengan berbagai penambahan inovasi dan sistem yang lebih canggih.

Selain itu, ia juga berharap, bila AIRFEEL bisa menarik minat industri serta dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat secara luas.

“Saya harap, produk ini bisa menarik minat industri dan dapat digunakan sebagai alat-alat pendukung, serta bisa digunakan secara meluas di masyarakat,” pungkasnya. (jel/fat)

Baca Juga

  • Unair Lolos di Peringkat 369 ‘Top 500 Perguruan Tinggi Dunia’, Khofifah: Prestasi Luar Biasa!
  • 4 Mahasiswa UB Raih Gold Medal WICE 2022 Malaysia Berkat Metadrone
  • Puteri Indonesia Puji Kiprah Unair dalam Daftar Kampus Terbaik Dunia
  • E-learning Unair Duduki Peringkat Paling Aktif dalam SPADA Indonesia
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Arsip Pilar.id

 
 
Dosen Unair headline Unair Universitas Airlangga

Berita Lainnya

Tumpah Ruah, Ribuan Masyarakat Antusias Nonton Karnaval Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

5 Februari 2023 18:05 WIB

Membaca Sejarah Berdirinya NU dari Pameran Komite Hijaz di Jombang

5 Februari 2023 14:26 WIB

Berikut 3 Zona Parkir Peserta Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo

4 Februari 2023 22:39 WIB

Pj Gubernur DKI Budi Heru Ajak RW Se-Jakarta Barat Turunkan Kemiskinan Ekstrem

4 Februari 2023 18:20 WIB
Ratusan peserta kategori dasar menjawab kuis dalam acara Kanji Cup ke-19 di Auditorium Gedung LP3EM, Universitas Negeri Surabaya

Kanji Cup, Kompetisi Bahasa Jepang Tertua di Indonesia

4 Februari 2023 14:02 WIB

Dosen FKM Unair Ciptakan GARCHOC, Makanan yang Berkhasiat Tingkatkan Imun Tubuh

4 Februari 2023 01:00 WIB

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Jeblok, Puskapkum: Sinyal Tidak Baik!

3 Februari 2023 23:00 WIB

Jabatan Kepala Desa 9 Tahun Picu Power Tend to Corrupt

3 Februari 2023 21:09 WIB

Bak Opa Korea, Biodata Profil Deris Nagara Presiden BEM Columbia University, Anak Bandung yang Viral Nongol di Markas Besar PBB

3 Februari 2023 20:46 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

banner
Berita Pilihan

Tumpah Ruah, Ribuan Masyarakat Antusias Nonton Karnaval Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

5 Februari 2023 18:05 WIB

Membaca Sejarah Berdirinya NU dari Pameran Komite Hijaz di Jombang

5 Februari 2023 14:26 WIB

Berikut 3 Zona Parkir Peserta Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo

4 Februari 2023 22:39 WIB

Pj Gubernur DKI Budi Heru Ajak RW Se-Jakarta Barat Turunkan Kemiskinan Ekstrem

4 Februari 2023 18:20 WIB
Ratusan peserta kategori dasar menjawab kuis dalam acara Kanji Cup ke-19 di Auditorium Gedung LP3EM, Universitas Negeri Surabaya

Kanji Cup, Kompetisi Bahasa Jepang Tertua di Indonesia

4 Februari 2023 14:02 WIB
Berita Lainnya
Perayaan Imlek 2023

Nyanyi Dadakan di Perayaan Imlek, Emil Dardak bareng Forkopimda Jatim Padukan Lagu Mandarin dan Madura

5 Februari 2023 22:56 WIB

Mallorca Kalahkan Real Madrid Berkat Gol Bunuh Diri Nacho, Asensio Gagal Penalti

5 Februari 2023 22:45 WIB

Lionel Messi Ingin Main di Piala Dunia 2026 Meski Usaianya Sudah 38 Tahun

5 Februari 2023 21:36 WIB

banner lazada'
© 2023 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita
  • Indeks

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.