Pekanbaru (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, terus berkomitmen untuk meningkatkan produksi minyak, mendukung pencapaian target nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) di tahun 2030.
Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan eksplorasi yang terus ditingkatkan, seperti yang baru-baru ini dilakukan dengan melakukan tajak Sumur Mibasa di Minas, Kabupaten Siak, dan persiapan tajak Sumur Pinang East di Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babusalam, Rokan Hilir.
Pengeboran Sumur Mibasa menjadi langkah berani PHR setelah melalui kajian potensi migas, dengan fokus pada target reservoir di formasi Basement dan Telisa. Kedua lapisan ini, yang sebelumnya tidak menjadi target utama, ternyata memiliki potensi cadangan minyak yang cukup besar setelah dilakukan kajian mendalam.
Metode dan teknologi baru ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk menambah cadangan minyak di wilayah kerja yang sudah matang. Proses pengeboran pada lapisan Telisa menggunakan rig dengan kedalaman 1.360 ft, sementara untuk lapisan Basement target pengeboran di kedalaman 2.958 ft.
“Andi Solihin, VP Driling and Copletions PHR, berharap agar operasi berjalan aman dan lancar sehingga target produksi dapat tercapai,” ujar Andi dalam kegiatan Syukuran Tajak Sumur Ekplorasi Mibasa di Gedung Pertemuan PHR RCC Rumbai, Pekanbaru.
Syukuran tajak sumur ini juga diselenggarakan secara daring dan tatap muka, dihadiri oleh perwakilan SKK Migas, tokoh masyarakat, aparatur Kecamatan Minas, serta perwakilan polsek dan koramil.
PHR secara khusus mengapresiasi dukungan dari pemangku kepentingan dan masyarakat dalam menjaga kelancaran dan keamanan operasi dan eksplorasi migas di Riau. Upaya PHR dalam memproduksi minyak dan mengejar cadangan baru bertujuan untuk mencegah penurunan alami di lapangan-lapangan yang sudah tua. Sejak mengelola wilayah kerja Rokan, PHR telah berhasil mengebor lebih dari 1.000 sumur.
“Andi menyampaikan, ‘Kami akan terus meningkatkan operasi di tahun 2024 sesuai dengan amanah negara untuk berproduksi. Produksi rata-rata kita saat ini berada di angka 162 BOPD, menempatkan PHR sebagai produsen minyak nomor satu di Indonesia.'”
Meskipun tengah sibuk dengan aktivitas operasi yang tinggi, PHR terus menjalin sinergi dengan berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah daerah. “Dengan sinergi ini, diharapkan produksi kita terus meningkat, dengan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat Riau dan Indonesia secara keseluruhan,” tutur Andi.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, PHR juga akan melakukan tajak pada Sumur Pinang East yang berdekatan dengan lapangan Pinang. Target reservoir pada sumur ini adalah Bekasap Sand, yang saat ini menjadi reservoir utama di lapangan Pinang. Pengeboran dilakukan secara vertikal dengan kedalaman 3900 ft, memiliki risiko rendah karena geologi dan subsurface yang mirip dengan lapangan Pinang.
Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rochaddy Lubis, mengapresiasi dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk kegiatan tajak sumur ekspolrasi di WK Rokan. SKK Migas terus mendorong program ekspolrasi di WK Rokan guna mendukung pencapaian target 1 juta barel minyak per hari di tahun 2023.
“Tahun depan ada sekitar 570-an sumur yang akan kita tajak. Tentunya sangat membutuhkan dukungan dari segenap lapisan masyarakat dan perangkat daerah. Semoga tajak sumur ini berhasil menemukan hidrokarbon yang besar sehingga mampu mendorong peningkatan produksi nasional,” ungkap Rochaddy Lubis. (mad/hdl)