Jakarta (pilar.id) – Seraf Naro Siregar berhasil menyumbangkan medali emas pada nomor kombinasi taolu daoshu (golok) dan gunshu (tongkat) pada SEA Games Vietnam 2021 di Cau Giay Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Minggu (15/5/2022).
Atlet wushu Indonesia yang kini berusia 20 tahun itu mampu mengumpulkan poin tertinggi saat memainkan tongkat dengan 9,71 poin, disusul atlet Singapura Jowen Si Wei Lim 9,69 poin dan atlet Malaysia Wai Kin Yeap yang mengumpulkan 9,68 poin.
Sebelumnya, Seraf Naro sempat meraih nilai 9,71 poin pada Sabtu (14/5/2022). Capaian ini kemudian ia sempurnakan sehingga setelah diakumulasi ia mengumpulkan poin yang tak terkejar.
Penampilan ini kemudian membawa Seraf menyumbangkan satu perunggu (nomor tangan kosong) dan satu emas. “Saya berusaha all-out untuk hari ini karena ini jadi hari terakhir (penentu),” katanya.
Meski bukan lagi wajah baru, di SEA Games Vietnam, atlet asal Jawa Timur ini tampil bersinar. Sebelumnya ia sempat memperkuat Indonesia di Filipina pada 2019. Sayang, saat itu ia gagal meraih medali pada nomor perorangan, namun turut andil dalam menyumbangkan emas untuk nomor beregu.
Usai penyerahan medali, Seraf mengatakan jika konsistensi dalam berlatih yang membuatnya bisa tampil lebih baik pada SEA Games kali ini. Katanya, di tengah pandemi, ia dan rekan sesama tim nasional tetap menjalani latihan berjadwal ketat di Jakarta sejak 2020.
Selain itu, Seraf juga merasakan semakin piawai dalam mengendalikan emosi berkat adanya pengalaman pahit di SEA Games Filipina 2019. “Saya belajar banyak dari pertandingan-pertandingan lalu, karena pengalaman sesungguhnya guru terbaik,” kata Seraf.
Jurus Indah yang Berbeda
Seraf mengenal wushu sejak usia belia, atau sekitar usia 10 tahun. Sejak itu, ia mulai meraih sejumlah prestasi baik tingkat daerah hingga nasional.
Kemudian pada usia 18 tahun, ia tercatat sebagai skuad Tim Nasional. Tak heran jika pada pada PON Papua XX tahun 2020 lalu ia meraih dua medali perak pada ajang multicabang bergengsi tersebut.
Bagi atlet ganteng berkulit putih ini, olahraga wushu bukan sekadar olahraga tapi sejenis seni yang dapat dinikmati oleh manusia. “Seperti di nomor saya, setiap atlet itu menampilkan jurus indah yang berbeda-beda, dan tak mungkin sama,” katanya.
Dalam memperagakan alat berupa golok dan pedang itu, atlet dituntut memberikan penampilan terbaik di hadapan juri yang menilai dari sisi keterampilan gerakan, tingkat kesulitan lompatan, kekuatan, kelincahan, dan keindahan jurus.
Penampilan Seraf pada SEA Games Vietnam ini dapat dikatakan sempurna pada nomor ini. Ia tampil penuh semangat dan percaya diri dalam menuntaskan semua jurus-jurusannya. Ia melakukan satu lompatan tinggi yang sangat memukau karena mengakhirinya dengan sempurna, tetap seimbang dan tak terjatuh.
Berbeda dengan rekan sesama pelatnasnya, Edgar Xavier Marvelo yang tampil apik di nomor daoshu (9,71) namun kurang maksimal saat jurus gunshu. Ia sempat terjatuh sehingga hanya mengumpulkan 9,44 poin. (ret/hdl/ant)