Yogyakarta (pilar.id) – Tirakatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN) tahun 2023 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diwarnai dengan serangkaian acara seperti pentas teatrikal, doa bersama obrolan sarasehan, dan seni pertunjukan wayang kulit yang digelar di kawasan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Selasa (28/2/2023).
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan peringatan ini tepat satu tahun keluarnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang penetapan HPKN sebagai hari besar nasional RI.
“Hari ini adalah sebenarnya memperingati peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yang pada dasarnya merupakan salah satu tonggak dari keseluruhan rangkaian peristiwa yang terjadi sejak mulai tanggal 17 Agustus 1945 dimana kedaulatan kita dapatkan dan pada proses berikutnya sampai dengan pasca setelah Serangan Umum 1 Maret 1949,” ungkapnya.
Rangkaian peristiwa ini, lanjut Dian dengan momentum Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi bagian yang penting karena menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada dan mampu bersatu memberikan perlawanan kepada penjajah.
‘”Hal tersebutlah yang menjadikan Serangan Umum 1 Maret sebagai titik penting dalam perjalanan bangsa yang kemudian secara resmi ditetapkan sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara,” terangnya.
Selaku pengusung utama, imbuhnya DIY telah menyiapkan serangkaian rencana aksi yang menjadi bagian dari tindak lanjut penetapan Keppres Nomor 2 Tahun 2022 yang telah dimulai sejak Jumat, (24 /2/2023) dengan peristiwa pelataran.
“Dan hari ini menjadi bagian yang penting dimana kita melakukan satu refleksi satu pengkajian satu perenungan kembali untuk menyatukan resepsi menyatukan rasa persatuan dan perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan kedaulatan negara,” ucap Dian.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X menyebut malam tirakatan Peringatan HPKN seperti sebuah perenungan spiritual dengan memusatkan kekuatan batin, agar bisa mewujudkan cita-cita berlandaskan istiqomah, konsisten, konsekuen, dan berkelanjutan dalam nilai-nilai satya wacana.
“Peringatan HPKN tahun 2023, sudah selayaknya diresapi sebagai olah batin, selaras dengan sengkalan “Liring Pangastuti Trusing Tyas” bahwa hati sanubari memang harus dibuka seluas-luasnya, agar menjadi suluh penerang dalam mengabdi dan mencintai tanah air,” tutupnya. (riz/din)