Jakarta (pilar.id) – Dr. (HC) Drs. H.M. Jusuf Kalla menekan tombol untuk menandai dimulainya pembangunan Gedung A Universitas Paramadina Kampus Cipayung.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa Universitas Paramadina telah memberikan pandangan politik positif yang berbeda dibandingkan kampus lain di Indonesia.
Namun, hal tersebut harus diimbangi dengan gagasan terkait kewirausahaan dan perekonomian. Kedua wacana tersebut menjadi bagian penting dalam kemajuan saat ini. Jika Indonesia tertinggal di dua sektor tersebut, maka akan terjadi ketimpangan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Pengurus Yayasan Wakaf Paramadina, Ir. H. Aburizal Bakrie, H. Abdul Latief, Sofyan Djalil, Dr. Ir. Ahmad Ganis, Bakhtiar Rachman, Ir. Wijayanto, MPP, M. Sohibul Iman, serta tamu undangan dan pimpinan Universitas Paramadina.
Rektor Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D, menjelaskan bahwa pembangunan kampus di Cipayung telah dimulai pada akhir 2021 dan telah beroperasi untuk perkuliahan Fakultas Ilmu Rekayasa.
“Gedung Universitas Paramadina Kampus Cipayung berdiri di atas lahan seluas 20.000 m2 yang dirancang untuk menampung 10 ribu mahasiswa. Gedung ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti masjid, pusat pembelajaran, pusat kegiatan kemahasiswaan, perpustakaan, laboratorium, fasilitas olahraga, eco-park, dan kantin.”
Lebih lanjut, Rektor mengatakan, “Kita sedang membangun sebuah komunitas di mana kampus ini akan menjadi pusat pemikiran konsep Islam yang ramah, baik, dan toleran. Kami memberikan akses pendidikan tinggi berkualitas yang tidak terbatas pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas saja.”
Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, Hendro Martowardojo, menyatakan kegembiraannya, “Kesadaran akan kebhinekaan sosial dalam satu wadah politik yang adil, terbuka, dan demokratis merupakan visi dan cita-cita kita bersama. Oleh karena itu, pembangunan gedung kampus ini sangat penting sebagai sarana untuk mencapainya.”
Hendro Martowardojo juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan gedung kampus, “Terima kasih kepada para sahabat Paramadina, terutama dari kalangan swasta, karena berkat kebaikan mereka, kampus ini dapat terwujud di atas lahan seluas 2 hektar yang penuh berkah ini.”
Kampus baru Universitas Paramadina akan dibangun dengan konsep bangunan ramah lingkungan (green building) dan menggunakan listrik dengan sangat efisien.
“Kampus ini menyerupai sebuah resor dengan lebih dari 60 persen kawasan seluas 2 hektar yang akan ditumbuhi area hijau. Proses belajar mengajar tidak terbatas pada ruang kelas, tetapi seluruh area kampus, termasuk taman dan selasar, akan menjadi tempat belajar yang unik dan nyaman,” kata Arie Bakrie, sang arsitek. (hdl)