Banyuwangi (pilar.id) – Sebuah insiden unik terjadi di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Seekor Binturong (Arctictis binturong), satwa liar dilindungi khas Asia Tenggara, disangka sebagai babi ngepet oleh warga.
Kesalahpahaman ini berakhir dengan evakuasi oleh Tim MATAWALI RKW 13 dari Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah V Banyuwangi pada 16 Januari 2025.
Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan, Selasa (20/1/2025), menjelaskan bahwa satwa tersebut ditemukan pada 13 Januari 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. Warga setempat, yang tidak mengenali Binturong, mengaitkan kehadirannya dengan mitos babi ngepet.
Proses Evakuasi Satwa Dilindungi
Selama dua hari, satwa itu diamankan di Balai Desa Wonosobo. Pemerintah desa melaporkan keberadaan Binturong kepada Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Cabang Srono, yang kemudian melibatkan Damkar Banyuwangi.
Tim Damkar memastikan bahwa satwa tersebut adalah Binturong, yang termasuk satwa liar dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Evakuasi dilakukan pada 16 Januari 2025 oleh Tim MATAWALI RKW 13. Satwa tersebut kini berada di bawah pengawasan BBKSDA Jawa Timur untuk rehabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.
Pentingnya Edukasi Tentang Satwa Liar
Selain proses evakuasi, Tim MATAWALI juga mengedukasi warga dan perangkat desa tentang pentingnya melindungi satwa liar.
Warga diminta melaporkan keberadaan satwa dilindungi kepada pihak berwenang dan tidak menangkap atau memeliharanya tanpa izin.
“Pengetahuan masyarakat tentang satwa liar perlu ditingkatkan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung pada perlakuan salah terhadap satwa dilindungi,” ujar Kepala Seksi KSDA Wilayah V Banyuwangi.
Keberadaan Binturong di Desa Wonosobo menjadi pengingat bahwa kawasan ini masih menjadi bagian penting dari ekosistem satwa liar. BBKSDA Jawa Timur berkomitmen untuk terus melindungi keseimbangan ekosistem dan meningkatkan edukasi masyarakat tentang satwa liar. (mad/hdl)