Surabaya (www.pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengapresiasi OK OCE Ina Makmur yang telah melakukan upaya penetrasi pasar ke desitinasi non tradisional.
Pernyataan ini disampaikan saat memberi sambutan pada kegiatan pelepasan ekspor dan test market secara daring oleh OK OCE Ina Makmur, Senin (22/12/21).
“Jadi kebanyakan orang kalau ekspor tahunya hanya ke Jepang, Cina, Amerika tetapi ini pangsa pasar turki sebenarnya sangat potensial dan memang tentunya sekecil apapun seperti sekarang ini adalah market testing,” ungkap Emil.
Menurutnya, tantangan saat ini bagaimana melakukan penetrasi pangsa pasar ekspor, karena salah satu variabel yang menetukan besar tidaknya sebuah perekonomian adalah ekspornya.
“Kita sebenarnya masih defisit, masih lebih besar daripada ekspor. Yang kita impor juga bukan barang konsumtif tetapi sebagai tulang punggung perindustrian di indonesia kita banyak mengimpor bahan baku untuk kemudian kita jual ke daerah lain di Indonesia dalam bentuk barang olahan,” ungkapnya
Wagub Emil mengatakan pemerintah telah berjuang tetapi menurutnya peran dari pelaku usaha sendirilah yang akan lebih efektif lagi untuk melakukan terobosan dalam mengakses potensi pasar yang baru.
“Kita tahu bersama bahwa tiga provisni yang memberikan sumbangsih ekspor nasional Jatim masuk dalam salah stau tiga yang terbesar. Tetapi kita tidak berpuas diri ingin terus mendorong. Artinya bahwa untuk infrastruktur sarana prasarana untuk ekspor sudah tidak perlu khawatir lagi,” tutur peraih gelar diploma Melbourne Institute of Business and Technology ini,
Bagi Emil, berada di Jawa Timur artinya sudah berada di provinsi yang dipercaya untuk menjadi mitra dagang negara-negara lain. Menurutnya, menjadi bagian dari UMKM di Jatim akan ikut merasakan manfaat kepercayaan yang terbangun dari para mitra dagang.
“Jadi sistem, infrastruktur, daya dukung dari Jatim Insyallah untuk pangsa pasar ekspor sudah relatif baik, nah sekarang tinggal bagaimana kita memanfaatkan pangsa pasar ini dengan lebih memperbanyak lagi produk-produk yang bis kita penetrasi ke pasar-pasar negara non tradisional,” ujarnya.
Wagub Emil menyebut ekspor Jatim ke Turki saat ini terbilang kecil yaitu baru 75 juta Dollar AS padahal ekspor total bisa 18 miliar Dollar AS. Menurutnya baru 0,41 persen. Menariknya dari Januari ke Agustus mencapai 50,43 juta meski masih kecil kontribusinya yaitu 0,37 persen.
“Kita mengeskpor selama ini karet, lemak dan minyak nabati, kakao, dan besi baja, artinya produk yang kita ekspor kali ini melalui tes market OK OCE Ina Makmur adalah bentuk produk baru organik botanik yang memang belum begitu menjadi primadona selama ini,” ungkap mantan Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) ini.
“Dan insyallah kalau ini sukses akan menjadi primadona kedepannya untuk pengembangan, tantangannya tinggal bagaimana nanti begitu inii diminati ada kontinyuitas,” tambahnya.
Selain itu, Wagub Emil menyampaikan jika Jawa Timur memikiki program seperti Dana Bergulir atau KUR yang dikelola oleh Bank Jatim dan juga bank UMKM itu bisa diakses untuk pembiayaan.
“Tetapi juga kita tahu ada Eximbank Indonesia yang membiayai pelaku usaha yang sudah mendapatkan pangsa pasar ekspor yang memerlukan pembiayaan begitu pula dari sisi transaksi,” tegasnya.
Wagub Emil meyakini OK OCE Ina Makmur mempunyai eksositem yang kondusif untuk mendidik ekspornya. “Tetapi kita punya export centre merupakan kerja sama Kadin dengan pemerintah dimana kira-kira kita bisa ikut membantu tindak lanjut doakan semoga tes market ini sukss, produk ini diminati,” ungkap Emil.
Wagub Emil juga meminta bagi yang belum berhasil akan dipastikan ada informasi yang cukup mempelajari kenapa tes marketnya belum berhasil “Dan bagi yang berhasil mari kita segera bekerja bahu-membahu untuk meningkatkan kesiapan melakukan ekspor yang berkelanjutan dengan mitra dagang yang disana,” tambah mantan Bupati Trenggalek ini.
Di penutup, Wagub Emil menitipkan pesan ke perwakilan Republik Indonesia yang di Turki terutama di Istanbul agar dukungannya untuk bisa memperlancar untuk memperluas jenis maupun destinasi ekspor dari Jawa Timur ke potensi ke negara-negara tujuan ekspor.