Pontianak (Pilar.id) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kalimantan Barat mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi antara 24-31 Januari 2023.
Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Nanang Buchori mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat.
Ia mengimbau seluruh masyarakat Kalbar untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang terjadi. Seperti adanya pohon tumbang, kerusakan atap rumah akibat angin kencang, jalan menjadi lebih licin, munculnya genangan/banjir, tanah longsor, dan dampak bencana hidrometeorologi lainnya yang dapat menghambat aktivitas.
Lanjut Nanang, diprakirakan potensi terjadi hujan lebat di wilayah pesisir barat Kalbar lebih tinggi. Yaitu di Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara dan Ketapang.
“Pada wilayah – wilayah tersebut lebih perlu diwaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi,” jelas Nanang.
Nanang menambahkan prakiraan tinggi gelombang tanggal 24 – 30 Januari 2023 yakni gelombang kategori Tinggi (2.5 – 4.0 meter) berpotensi terjadi di Laut Natuna. Lalu gelombang kategori Sangat Tinggi (4.0 – 6.0 meter) berpotensi terjadi di Perairan Kep. Anambas, Perairan Barat Kep. Natuna, Perairan Selatan Kep. Natuna – P. Midai, Perairan Kep. Subi – Serasan, Laut Natuna Bag. Utara dan Perairan Utara Sambas. Kemudian gelombang kategori Ekstrem (>6.0 meter) berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, dan Perairan Utara Kep. Natuna
“Diimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di area sekitar pesisir yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pesan Nanang.
“Masyarakat diimbau juga untuk terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG,” pungkas Nanang. (Din)