Jakarta (pilar.id) – Meminta masyarakat pesisir waspada terhadap potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan seiring dengan kemunculan siklon tropis Herman ditegaskan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia turut memengaruhi tinggi gelombang laut di beberapa perairan Indonesia.
“Bahwasannya siklon tropis Herman 999 hPa memengaruhi secara tidak langsung terhadap peningkatan tinggi gelombang di Samudera Hindia pada kategori rough sea atau tinggi,” jelas Eko, Jumat (31/3/2023).
Terhadap pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 3-30 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Kepulauan Mentawai-Lampung, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai-Lampung, Selat Sunda, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan,” urainya.
Diakuinya terjadi peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Simeulue-Pulau Nias, Samudera Hindia barat Aceh-Nias, Samudera Hindia Bali-NTT, perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan.
Sementara itu peringatan Dini Cuaca Kalimantan Barat berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kayong Utara Pulau Maya, Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya.
Dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Mempawah, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak dan sekitarnya. (din)