Entah apa yang ada di pikiran mereka. Ketika matahari mulai bergerak tinggi, saat cuaca dingin membawa mendung di langit Kitty Hawk, North Carolina, mereka nekad menerbangkan pesawat udaranya.
Ya, hari ini, 17 Desember 1903, Orville dan Wilbur Wright, kelak orang menyebut mereka sebagai Wright bersaudara, menjawab cibiran banyak orang. Bahwa takdir manusia, kata kelompok sinis itu, adalah berada di daratan.
Tapi cibiran saja tak cukup bagi Wright Bersaudara. Mereka menerbangkan pesawat udara berkendali sejauh empat mil. Dan ini fakta gilanya, bahwa pesawat mereka, sungguh-sungguh terbang setinggi 37 meter. Meski tak lama, karena sesudahnya pesawat Wright Flyer yang dikemudikan Orville, turun kembali ke daratan.
Warga North Carolina riuh oleh cerita dari mulut ke mulut. Apalagi beberapa saksi menguatkan sejarah ini. “Mereka benar-benar terbang!” kata mereka.
Wright Flyer yang diciptakan Wright Bersaudara tak lagi memiliki makna. Karena seperti biasa, peradaban lebih suka menyuguhkan logika dan cara yang berbeda.
“Pesawat Wright Brothers? Oh ya, aku tahu. Mereka memberi nama Kitty Hawk, seperti nama padang pasir tempat mereka terbang,” kata warga North Carolina.
Perbincangan seru tentang kiprah Orville dan Wilbur Wright makin berkembang seantero Amerika. Antara percaya dan tidak percaya, nyatanya, ini adalah titik awal sejarah penerbangan di Amerika bahkan dunia.
Meski jauh sebelum itu, Leonardo da Vinci, ilmuwan dan pelukis, pernah menyodorkan sketsa yang membawa konsep Wright Bersaudara ; bahwa manusia bisa terbang.
Da Vinci meninggalkan jejak-jejak sketsa itu dengan rapi. Ia membuat sketsa pesawat terbang, tepatnya alat yang bisa membawa kita terbang, sayap, pengukur kecepatan, dan pembaca arah angin. Katanya, semua ada di On the Flight of Birds yang kini tersimpan di Biblioteca Reale Turin, Italia.
Pemikiran Da Vinci juga jadi kajian keilmuan di Codices of the Institut de France di Paris, Perancis. Sementara karya Wright Bersaudara, kini tersimpan di Museum Dirgantara di Washington DC, Amerika Serikat.
Baik Wright Bersaudara dan Leonardo da Vinci adalah pemimpi kelas kakap. Bedanya, mereka bukan tipe orang yang suka tenggelam dalam wacana. Dalam ruang yang terbatas, mereka tetap melangkah untuk mewujudkn mimpi dan gagasan.
Saya pun ingat nasihat seorang kawan, bahwa sejatinya sukses itu bukan pada tujuan. Sukses adalah proses. Dan mewujudkan impian adalah proses panjang yang bisa jadi tak berujung. Tapi yang jelas, seperti yang sudah dilakoni Wright Bersaudara dan Leonardo da Vinci, kita pun dibikin percaya. Bahwa semua lahir dari impian-impian. ***