Jakarta (pilar.id) – Beberapa waktu lalu, sebuah video berdurasi 13 detik sempat heboh di berbagai platform media sosial. Dalam video tersebut, tampak laki-laki mengenakan masker dan mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh dan kasar.
Diduga, orang yang ada di video tersebut adalah atlet bulutangkis Indonesia, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Pada rekaman yang beredar di media sosial, terlihat Yeremia berkomunikasi dengan salah seorang relawan dengan mengucapkan “I love you and I want f*ck you”.
Video ini pun sontak membuat para netizen geram. Sebab, mereka merasa tidak selayaknya seorang atlet profesional mengucapkan kata-kata tersebut. Publik pun beramai-ramai meminta agar Yeremia meminta maaf atas tindakannya tersebut.
Atas tuntutan tersebut, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) pun segera memberikan tanggapan. Mereka menyatakan bahwa pebulutangkis ganda putra Yeremia secara resmi telah meminta maaf kepada lembaga dan masyarakat terkait ucapan kasar yang dilontarkan saat mengikuti SEA Games di Hanoi, Vietnam.
“Yere sudah minta maaf dan itu sudah luar biasa. Saya kira sanksi sosial dari masyarakat lebih dahsyat untuk menyadarkannya. Dia sudah menelpon saya dan bilang menyesali tindakannya. Ini jadi pelajaran besar bagi karirnya,” kata Sekjen PP PBSI Muhammad Fadil Imran dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Pebulu tangkis muda Yeremia mendadak ramai menjadi perbincangan setelah beredarnya video yang merekam ucapan tidak pantas darinya, yang diduga dilontarkan kepada volunteer SEA Games Vietnam di Hanoi.
Fadil menilai apa yang dilakukan oleh Yeremia pada mulanya hanya dilandasi candaan, namun tak disangka justru berbuntut pada aksi yang dinilai kurang pantas dari atlet Indonesia.
“Dia bermaksud bercanda, tapi persepsi orang-orang berbeda. Kami akan berikan pemahaman mendalam ke dia soal etika. Kami rasa ini penting karena dalam bermedia sosial juga butuh etika, agar dia tidak terpeleset lagi pada kesalahan yang sama,” ujar Fadil.
PBSI memastikan telah memberikan teguran keras kepada atlet yang bersangkutan dan keputusan ini dianggap telah menjadi sanksi berat kepada atlet binaan Pelatnas Cipayung.
“Ditambah ada sanksi sosial yang dia terima, pasti akan menjadi pelajaran yang sangat besar bagi Yere,” ungkapnya. (fat)