Jakarta (pilar.id) – Pertandingan semifinal cabang olahraga sepakbola putra SEA Games antara Indonesia lawan Thailand berlangsung dengan ketat, dan berkahir dengan penuh ketegangan. Selama 90 menit pertandingan waktu normal, kedua tim bermain sama kuat dengan skor 0-0.
Dengan hasil ini, pertandingan pun dilanjutkan ke babak extra time. Di babak pertama extra time, Thailand justru berhasil mencetak gol melalui skema permainan yang cukup rapi.
Benjamin Davis yang mendapat bola di sisi kiri melakukan cutting inside. Tak lama, ia kemudian mengirimkan umpan ke sisi kanan. Di sana, Weerathep Pompana memenangi duel dengan Dewangga dan Ronaldo.
Setelah berhasil menguasai bola, Weerathep kemudian memutar badan dan melepaskan tendangan keras yang menghujam deras ke pojok kanan atas gawang dari Ernando Ari. Indonesia pun tertinggal 0-1.
Sebelum gol tersebut terjadi, pertandingan antara Indonesia dan Thailand memang berjalan cukup ketat. Thailand unggul di penguasaan bola, terutama di babak pertama. Namun, mereka masih sulit menciptakan peluang.
Di babak kedua, Indonesia berhasil memperbaiki permainan. Bahkan, Indonesia berhasil membuat beberapa peluang emas, termasuk sundulan Marc Klok yang mampi ditepis kiper Thailand, Kawin.
Egy Maulana juga sempat mendapatkan peluang. Bermula dari umpan jauh dari Saddil di sisi kiri, Egy beradu cepat dengan dua pemain bertahan Thailand di sisi kanan.
Egy berhasil menguasai bola dan membawa bola masuk ke dalam kotak pinalti. Namun, tendangan Egy dengan kaki kiri masih terlalu pelan. Kawalan dari dua pemain Thailand pun membuat Egy terguling dan mengalami cedera.
Setelah pertandingan di waktu normal tidak memunculkan pemenang, laga pun dilanjutkan ke babak extra time. Gol cepat dari Thailand di babak pertama tambahan waktu ini, membuat Indonesia bermain lebih pragmatis.
Indonesia lebih banyak mengandalkan umpan-umpan jauh. Namun, serangan pun sering terputus karena kurangnya dukungan pada Saddil, Kambuaya, dan Ridho di lini depan.
Unggul satu gol, Thailand sebenarnya masih lebih menguasai pertandingan. Mereka juga sempat beberapa kali menciptakan peluang.
Namun, Thailand sepertinya memilih strategi lain untuk menyudahi perlawanan Indonesia. Beberapa kali pemain Thailand terjatuh dengan mudah ketika terjadi benturan.
Mereka mencoba mengulur waktu dengan cara tersebut. Di akhir laga, ketika pertandingan menyisakan beberapa menit saja, strategi ini benar-benar membuahkan hasil.
Hanya ada satu gol tercipta. Namun, ada empat kartu merah sekaligus yang dikeluarkan wasit di menit terakhir babak kedua tambahan waktu tersebut.
Sebabnya adalah pelanggaran yang dilakukan Firza Handika ke pemain Thailand di tengah lapangan ketika, Thailand mencoba melakukan serangan balik. Setelah peristiwa pelanggaran itu, lima sampai enam pemain Thailand langsung berlari menuju ke aras Firza.
Melihat hal tersebut, para pemain Indonesia pun terpancing untuk turut berkumpul ke lokasi kejadian. Suasana semakin panas setelah wasit memberikan kartu merah ke Firza.
Firza pun segera berjalan keluar lapangan. Namun, para pemain Thailand masih terus melangsungkan protes ke wasit dan mencoba memancing emosi. Beberapa pemain pun akhirnya sempat melakukan debat dan benturan fisik.
Akhirnya, wasit pun kembali mengeluarkan kartu merah. Ricky Kambuaya yang sempat menarik pemain Thailand diberikan kartu kuning kedua dan kartu merah. Menyusul Rachmat Irianto juga diberikan kartu kuning kedua dan kartu merah.
Satu kertu merah lagi diberikan kepada William Weidersjoe yang beberapa kali tampak melakukan protes berlebihan kepada wasit.
Dengan hasil ini, Thailand akan lolos ke partai final. Sedangkan Indonesia menunggu lawan untuk bertanding memperebutkan medali perak. Kedua negara kini menanti hasil pertandingan anatara Vietnam dengan Malaysia. (fat)