Meulaboh (pilar.id) – Akibat terjadinya kerusuhan saat pelaksanaan demonstrasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Gedueng DPRK Aceh Barat, Senin (12/99/2022), 13 mahasiswa akhirnya diamankan oleh Polres Aceh Barat.
Ketiga belas mahasiswa tersebut, diamankan karena diduga melakukan penyerangan kepada anggota polisi menggunakan batu. Namun saat ini, 13 mahasiswa tersebut dinyatakan sudah dipulangkan.
“Ke-13 mahasiswa ini kami pulangkan setelah kami melakukan koordinasi dengan pihak Rektorat Universitas Teuku Umar Meulaboh dan presma,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso, di Meulaboh, Selasa (14/9/2022).
AKBP Pandji Santoso mengatakan pihak kepolisian berkeinginan untuk selalu membimbing para mahasiswa di Aceh Barat untuk menggapai cita-cita yang telah diimpikan selama ini.
Pihaknya juga meminta para mahasiswa agar menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Aceh Barat.
“Kami juga menitip pesan kepada pihak kampus, presma dan BEM UTU Meulaboh agar ke depan para mahasiswa dapat menjaga kenyamanan dan keamanan di lingkungan masyarakat Aceh Barat,” kata Kapolres.
Sebelumnya, unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPRK Aceh Barat pada Senin (12/9/2022) siang berlangsung rusuh, sehingga petugas kepolisian terpaksa membubarkan aksi yang digelar sejumlah organisasi sipil dan mahasiswa di daerah tersebut.
Akibatnya, sejumlah pengunjuk rasa diamankan polisi, karena diduga turut melakukan pelemparan batu terhadap petugas kepolisian. (fat)