Surabaya (pilar.id) – Dalam mewujudkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mendikbudristek meluncurkan program Beasiswa Merdeka Belajar untuk Semua (MBUS).
Program ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengambil Mata Kuliah (MK) dari Perguruan Tinggi (PT) papan atas dalam negeri ataupun luar negeri secara gratis.
Program ini merupakan Kolaborasi Mendikbud Ristek dan ICE (Cyber Education) Institute. Dalam Institute tersebut terdapat 55 PT luar negeri di bawah koordinasi edX, beberapa diantaranya yaitu, Harvard University, MIT, Imperial College London, Columbia University, Kyoto University dan lain-lain.
Adanya program tersebut, Universitas Kristen (UK) Petra mendukung penuh. Hal itu terbukti, dari adanya tiga mahasiswi UK Petra yang berhasil memperoleh beasiswa MBUS, yang mengikuti proses dari pendaftaran program MBUS di bulan November-Desember 2021 lalu. Berlanjut proses seleksi di tanggal 3-14 Januari 2022 dan hasil seleksi diumumkan pada 17 Januari 2022.
Ketiga mahasiswa tersebut, ialah Vanesa Natalia Saputro dan Jessica Wijaya Simon dari program Business Accounting serta Valentine Vallery Haryanto dari prodi Desain Interior.
Dalam mengikuti program tersebut, tentunya terdapat beberapa ketentuan, diantaranya dokumen yang diperlukan, IPK minimal 3.00 dan kemampuan Bahasa Inggris dengan skor TOEFL 475 atau setaranya dan mengikuti sesi. Hingga terpilihlah tiga mahasiswi tersebut yang berkesempatan mengambil MK dari perguruan tinggi luar negeri pilihannya.
Kegembiraan menerima kesempatan tersebut sempat di ceritakan oleh, Jessica Wijaya Simon yang mengambil MK Fundamentals of Digital Marketing di University of Maryland dan Risk Management and Credit Principle di New York Institute of Finance .
“Perasaan saya senang sekali karena dari semester lalu sudah interest pada edX dan beberapa PT di sana, kedua mata kuliah tersebut akan saya mulainya pada semester 6 yaitu 3 Februari-31Juli 2022,” ungkap Jessica Mahasiswi semester 6 ini
Jessica memilih kedua MK tersebut karena sesuai dengan jurusan. Selain itu, perkembangan dunia digital yang begitu cepat, serta perlunya memahami risk management juga mendorong keputusan pengambilan kedua MK tersebut.
“Saya juga ingin mencoba hal baru di lingkungan yang baru dan memperluas pengetahuan saya,” terang mahasiswi angkatan 2019.
Hal serupa juga dirasakan oleh Vanesa Natalia Saputro. Ia mengambil MK dan PT yang serupa dengan Jessica.
“Kedua MK ini masih berhubungan dengan jurusan saya. Selain itu, kelas ini flexible sehingga saya bisa akses kapan saja, dan bersyukur karena beasiswa ini tidak beda dari student exchange,” terangnya.
Vanesa pun memberikan tips, dalam mengikuti beasiswa semacam dirinya. Baiknya mulai sekarang dipersiapkan TOEFL atau yang setaranya serta research mata kuliah yang ingin diambil untuk ditukar dengan mata kuliah yang ada di Petra yang ingin mendapatkan Beasiswa MBKM dari Mendikbud ICE Institute.
Namun, sedikit berbeda dengan Valentine Vallery Haryanto. Mahasiswi yang akrab dipanggil veve ini mendapat beasiswa di tiga MK dari tiga PT yang berbeda sekaligus.
Diantaranya, Universitas Indonesia (Indonesia) mengambil MK Teknologi Bangunan 1, Harvard University Cambridge (Amerika) dengan MK The Architectural Imagination, terakhir Massachusetts Institute of Technology (United States) dengan MK yang diambil yaitu Site Planning Online.
“Sangat kaget terutama saat diumumkan lolos untuk mendapatkan beasiswa karena saya pilihnya universitas bergengsi secara internasional,” cerita Veve
Dalam pembelajarannya, mahasiswa angkatan 2018 menerangkan jika MK di Harvard dan MIT, dirinya bisa memulai kapanpun sebab sistemnya rekaman. Sedangkan untuk di UI, ia akan memulai sekitar akhir Februari 2022 ini.
“Dari yang saya raih saat ini, menurutku jangan takut untuk mencoba. Kemudian berdoa. Manfaatkan semua yang disediakan dari UK Petra semaksimal mungkin karena kesempatan tidak datang dua kali. Apalagi gratis,” tutupnya. (jel/fat)