Surabaya (pilar.id) – Bisa kuliah di luar negeri mungkin jadi mimpi banyak calon mahasiswa. Sehingga saat peluang muncul di depan mata, kesempatan itu langsung diraih meski kemudian berhadapan dengan banyak kendala.
Ini juga yang dirasakan Jayanti Aarnee Baskoro, mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Airlangga. Melalui program IISMA (Indonesian International Student Mobility Award), ia berhasil mewujudkan mimpinya sehingga bisa berkuliah di Hanyang University, Korea Selatan.
“IISMA adalah program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini memberi fasilitas pada mahasiswa Indonesia agar bisa memperoleh pengalaman kuliah di universitas top dunia dan fully-funded,” terang Aarnee.
Dalam program ini, lanjutnya, ia memilih dua tujuan. Yakni Korea University dan Hanyang University. Lewat sebuah proses, ia lolos pada pilihan kedua, Hanyang University.
“Saya perlu mempertimbangkan keputusan dalam memilih tujuan universitas,” aku Aarnee.
Di Hanyang University, Aarnee mengikuti klub mahasiswa lokal. Ia memilih gabung di SAY.U Student Club. Selama ia bergabung, banyak aktivitas yang ia jalani seperti chit-chat dengan mahasiswa lokal, orientasi, dan explore wisata di Korea Selatan.
“Namun, tidak semua klub atau organisasi disana ia ikuti dikarenakan sangat terbatas. Namun Hanyang University tetap mewadahi dengan klub atau organisasi yang available dengan international students,” tambahnya.
Tantangan Aarnee selama di Korea Selatan yaitu bahasa. Karena ia lolos pada negara yang non berbahasa Inggris dan di Korea Selatan menggunakan hangul. Ia belajar bahasa dengan menggunakan fasilitas yang diberikan oleh Hanyang University yaitu kelas bahasa Korea.
Kelas bahasa Korea dicanangkan karena untuk membantu para mahasiswa internasional mengikuti study club. Beberapa study club yang tersedia sangat terbatas untuk mahasiswa internasional dan menggunakan bahasa korea.
“Fasilitas ini beneran membantu banget, di minggu kedua hingga ketiga kita dapat membaca sign di jalan, membaca merek pada produk makanan,” ujarnya.
Selain terkendala bahasa, Aarnee menghadapi academic struggle dimana pada saat berkuliah menggunakan full English, dan mempelajari mata kuliah di luar jurusannya. Ia yakin dengan tantangan yang dihadapinya dapat diselesaikannya dengan baik, apalagi lingkungan di universitasnya sangat mendukung.
Aarnee berharap mahasiswa yang ingin mendaftar IISMA untuk well-prepared dengan segala hal yang dibutuhkan selama IISMA. Selain itu juga terus berlatih wawancara karena hal tersebut merupakan hal yang paling penting. Mahasiswa juga tidak ragu untuk meminta bantuan alumni IISMA periode sebelumnya. (ret/hdl)