Surabaya (pilar.id) – Menyambut bulan suci Ramadan, penyandang diabetes perlu memperhatikan pola makan dan kegiatan mereka agar tetap sehat. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Endokrin-Metabolik-Diabetes dari Universitas Airlangga (Unair), Dr. Hermina Novida, memberikan tips dan saran penting untuk menyiasati puasa bagi mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi.
Dr. Hermina menekankan pentingnya pengendalian dosis insulin, terutama saat berpuasa. “Dosis dan frekuensi insulin harus disesuaikan pada saat bulan Ramadan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menyesuaikan dosis insulin dengan kondisi puasa dan kondisi masing-masing pasien,” jelasnya.
Penyandang diabetes juga disarankan untuk menghindari pola makan yang berlebihan saat sahur dan berbuka. Mereka harus tetap menjaga pola makan seimbang, mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur, serta menghindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak.
“Dalam puasa Ramadan, penting untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah seperti nasi merah dan nasi jagung. Hal ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil,” tambahnya.
Untuk menjaga kesehatan selama puasa, Dr. Hermina juga menyarankan untuk tetap aktif berolahraga minimal 30 menit sehari, menjaga durasi tidur 6-8 jam, dan mengonsumsi air putih secukupnya serta mengurangi minuman manis dan bersoda.
“Yang terpenting, konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter secara teratur untuk menghindari komplikasi dan memastikan bahwa Anda menjalani puasa dengan aman dan sehat,” pungkas Dr. Hermina. (ret/hdl)