Blora (pilar.id) – Festival thek-thek perdana tingkat Kabupaten Blora telah sukses digelar dan menarik ribuan penonton pada malam Minggu (7/4/2024). Acara yang diselenggarakan menjelang akhir bulan Ramadan 1445 Hijriah ini diharapkan oleh Bupati Blora, Arief Rohman, dapat digelar kembali tahun depan selama dua hari untuk kategori pelajar dan umum sehingga akan lebih meriah.
“Ini luar biasa, saya tidak menyangka bisa sebesar ini. Respon yang sangat luar biasa. Meskipun ini pertama kalinya diadakan hanya untuk tingkat pelajar,” papar Bupati yang akrab disapa Gus Arief. “Tahun depan bisa dijadwalkan selama dua hari, di mana hari pertama untuk kategori pelajar dan hari kedua untuk umum,” tambahnya.
Bupati menyampaikan terima kasih kepada Blosmed yang menginisiasi acara tersebut, yaitu Komunitas Blora Social Media (Blosmed), yang bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika serta Kantor Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Kudus yang memfasilitasi melalui anggaran DBH CHT 2024.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada teman-teman Blosmed dan semua pihak yang telah membantu Pemerintah Kabupaten Blora dalam mempromosikan potensi tradisi budaya di bulan Ramadhan,” ucapnya.
Ditambahkan, pelaksanaan festival thek-thek ini pas, karena dilakukan di bulan Ramadan dan sudah masuk masa cuti Lebaran 2024. Sehingga acara ini dapat dinikmati oleh warga Blora yang sedang mudik ke kampung halaman.
Acara festival thek-thek perdana yang dibuka langsung oleh Bupati Arief dan seluruh Forkompimda itu, menampilkan spesial performance group musik tongklek dari Tuban, Jawa Timur, yaitu Keraton Luwuk.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Pratikto Nogroho, dalam pertemuan teknis di ruang pertemuan Sekretariat Daerah Kabupaten Blora, pada Selasa, 2 April 2024, menyampaikan bahwa acara akan dimulai pukul 20.30. Dimulai dari depan Kantor Pos dan berakhir di Simpang Empat Grojogan dengan panjang rute sekitar 1 kilometer.
“Tujuan acara ini adalah untuk mendorong kreativitas masyarakat dalam berkreasi, mengenalkan tradisi yang telah lama ada kepada generasi muda, melestarikan tradisi positif saat Ramadan dalam event berskala Kabupaten, serta membangun jiwa kebersamaan dan kekompakan antar Masyarakat Kabupaten Blora,” ucapnya.
Disebutkan, festival thek-thek tahun ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di tingkat Kabupaten Blora, melibatkan 25 kelompok.
Unsur yang dinilai dalam festival ini antara lain adalah kreativitas, kekompakan, rias/kostum/property, dan penampilan.
Ketua Blosmed, Pippo Alvaro, mengatakan bahwa Blosmed Thek-Thek Fest ini merupakan event pertama yang digelar oleh kumpulan komunitas media sosial, khususnya Instagram. “Ini merupakan event pertama kami, dan alhamdulillah berjalan lancar dan meriah,” ucapnya.
Pippo menjelaskan bahwa festival thek-thek tahun ini diadakan untuk para pelajar, dengan harapan agar mereka tetap menghargai budaya thek-thek. “Kami mengadakan festival ini secara tradisional agar para pelajar tahu dan terus menghargai tradisi thek-thek,” jelas Pippo.
Pihaknya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan setiap tahun dengan tetap mempertahankan unsur tradisional. “Kami berharap festival ini menjadi agenda tahunan kami, dan kedepannya tidak hanya untuk pelajar namun juga untuk umum,” tambahnya.
Sebagai salah satu yang lebih tua di Blosmed, Pippo mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Blora, terutama kepada Bupati Blora yang terus mendukung ide dan gagasan dalam event pertama ini. (usm/ted)