Surabaya (pilar.id) – Mochammad Arrasya Madjid, mahasiswa termuda Universitas Airlangga (Unair), berhasil diterima melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2024.
Dikenal dengan panggilan Rassya, ia resmi menjadi mahasiswa baru program studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair pada usia 15 tahun 1 bulan. Rassya merupakan lulusan MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.
Menurut cerita Rassya, ia telah menempuh pendidikan akselerasi sejak tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA). Setiap jenjang pendidikan diselesaikannya lebih cepat satu tahun dari biasanya.
Rassya menjelaskan bahwa program akselerasi dipilihnya dengan keyakinan penuh karena ingin menyelesaikan studi secara lebih cepat dan efisien. Kelas akselerasi, dibandingkan dengan reguler, memiliki keunggulan berupa jumlah siswa yang lebih sedikit, namun atmosfer kompetitif yang mendorong prestasi. Ini membuat siswa saling bersaing dan termotivasi untuk belajar dengan serius.
“Siswa dalam kelas akselerasi memiliki sedikit waktu luang dan merasakan tekanan untuk lulus lebih cepat,” ujar Rassya.
Keberhasilan Rassya dalam SNBP bukanlah kebetulan. Persiapan dan konsistensi dalam prestasi akademisnya sejak awal semester di MA menjadi faktor utama. Dengan peningkatan nilai setiap semester, ia berhasil meraih nilai rata-rata sekitar 94, strategi penting untuk sukses dalam SNBP.
“Strategi dalam memilih program studi yang sesuai minat dan mempertimbangkan prestasi sangatlah penting dalam menghadapi SNBP. Namun, doa, arahan sekolah, dan dukungan orang tua juga tak kalah penting,” ucap Rassya.
Unair dipilihnya bukan tanpa alasan. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Terbaik di Indonesia, Unair menawarkan prestasi akademis yang memikat. Terinspirasi dari orang tua yang merupakan alumnus teknik elektro, Rassya memilih program studi Teknik Industri untuk mengelola perusahaan dengan menyatukan bidang keteknikan dan ekonomi.
Dengan demikian, keberhasilan Rassya menembus SNBP menjadi cerminan prestasi dan ketekunan, sementara pilihannya untuk Unair menunjukkan keselarasan minat dan ambisi dalam mencapai karier masa depannya. (hdl)