Surabaya (pilar.id) – Fatikha Rizky Kurnia, akrab disapa Nia, merupakan salah satu mahasiswa dari Universitas Airlangga (UNAIR) yang berhasil lolos dalam program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA).
Nia adalah mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) yang berkesempatan untuk menempuh studi di Hanyang University, sebuah universitas terkemuka di Korea Selatan.
Nia mengungkapkan bahwa mengikuti program pertukaran ke luar negeri adalah salah satu mimpinya yang telah lama diidamkan.
Keinginannya untuk menjalin pertemanan dengan warga negara lain dan minatnya terhadap budaya KPOP menjadi motivasinya untuk berhasil meraih program IISMA tahun ini.
Nia juga berbagi pengalaman bahwa sebelum berhasil lolos dalam program ini, ia sudah mencoba mendaftar pada beberapa program pertukaran di tahun 2022 namun belum membuahkan hasil.
Bukannya menyerah, Nia terus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya dan aktif terlibat dalam beberapa kegiatan internasional di kampus.
Salah satu langkah penting dalam perjalanan menuju program IISMA adalah ketika Nia bergabung dengan Volunteer International Office FEB UNAIR.
“Ikut IISMA itu udah aku rencanain dari tahun 2021. Tahun lalu, saat Desember, aku mencoba mendaftar melalui AGE UNAIR untuk program ke Jeonbuk International University di Korea, tapi sayangnya, aku belum berhasil,” kenangnya.
Tahun 2023, ia mulai terlibat dalam Volunteer International Office di FEB, dan itu menjadi langkah-langkah yang mendekatkan dirinya pada kesempatan meraih program IISMA.
Dalam program pertukaran ini, Nia memilih untuk mengambil jurusan Bisnis Administration, yang masih terkait dengan bidang studinya di UNAIR. Keputusan ini juga didasarkan pada pengalamannya saat mengikuti program studi independen di semester 5.
“Walaupun dalam program IISMA kita diperbolehkan untuk mengambil jurusan yang berbeda dengan jurusan asal kita, aku memilih jurusan yang masih relevan dengan bidang studi ku di UNAIR. Selain itu, aku memiliki pengalaman mengikuti kursus bisnis selama studi independen di semester 5,” paparnya.
Selama menjalani studi di Hanyang University, Nia merasakan perbedaan dalam sistem pendidikan yang lebih bebas dan fleksibel. Dosen-dosen di sana juga dikenal sangat ramah terhadap mahasiswa.
“Di sini, jika kita terlambat atau perlu pergi ke kamar mandi, kita tidak perlu meminta izin seperti yang biasanya kita lakukan di Indonesia,” katanya.
Meskipun baru berada di Korea Selatan selama kurang dari sebulan, Nia mengaku belum mengalami culture shock yang signifikan. Namun, ia mencatat bahwa ketika mencari makanan, ia perlu berhati-hati karena tidak semua makanan memiliki logo halal.
Oleh karena itu, ia selalu memeriksa dan bertanya tentang komposisi makanan sebelum membelinya, khususnya karena dia adalah seorang mahasiswa Muslim.
“Sebenarnya ada beberapa makanan dengan label halal, tetapi jumlahnya terbatas dan harganya cukup mahal,” tambah Nia.
Nia memberikan pesan kepada calon pendaftar IISMA untuk lebih siap dalam mempersiapkan berkas aplikasi mereka. Salah satu syarat utama dalam pendaftaran IISMA adalah membuat esai tentang alasan mengikuti program ini. Menunjukkan kepribadian dan motivasi yang kuat dalam esai dapat membuat aplikasi menjadi lebih menonjol dan diminati oleh panitia seleksi.
“Kalian hanya perlu percaya pada diri sendiri. Percayalah dan cari tahu bagaimana cara untuk meraih apa yang kalian inginkan pada akhirnya,” tutupnya. (ipl/ted)