Surabaya (pilar.id) – Provinsi Jawa Timur meraih prestasi gemilang dalam sektor peternakan yang diakui secara nasional oleh Kementerian Pertanian RI. Keberhasilan ini ditandai dengan empat penghargaan yang diterima dalam berbagai kategori.
Penghargaan tersebut diterima pada Peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-187 di Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat (22/9/2023). Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, menyerahkan penghargaan ini kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang diwakili oleh Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani.
Gubernur Khofifah menyatakan rasa syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kemajuan bidang peternakan di Jawa Timur. Ia menganggap prestasi ini sebagai bukti komitmen kuat dalam pengembangan sektor peternakan.
“Alhamdulillah, Jawa Timur mendapat empat penghargaan sekaligus di bidang peternakan. Ini tentunya menjadi penyemangat seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus berinovasi dan berkinerja lebih baik di bidang peternakan. Ini juga membuktikan bahwa sektor peternakan kita sangat unggul,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Selasa (26/9/2023).
Salah satu penghargaan yang diterima adalah sebagai Provinsi dengan Akseptor Inseminasi Buatan (IB) SIKOMANDAN Terbanyak. Jawa Timur berhasil mencapai 1.548.962 ekor akseptor betina produktif IB pada tahun 2022, yang setara dengan 45 persen dari total nasional sebesar 3.432.328 ekor. Pada periode 1 Januari – 21 September 2023, Jawa Timur mencapai 1.001.786 ekor atau 45 persen dari total nasional sebanyak 2.208.434 ekor.
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Jawa Timur akan terus memanfaatkan teknologi IB untuk mencapai swasembada daging di tingkat nasional. Saat ini, Jawa Timur memiliki populasi sapi potong tertinggi di Indonesia, mencapai 5.070.240 ekor pada tahun 2022. Selain itu, populasi sapi perah Jawa Timur juga tertinggi, yaitu 314.385 ekor pada tahun yang sama.
“Pemanfaatan teknologi IB adalah langkah penting untuk mempertahankan swasembada daging di Jawa Timur dan memenuhi kebutuhan daging di daerah lain. Ini juga berkontribusi pada swasembada daging nasional,” tambahnya.
Jawa Timur juga meraih peringkat pertama sebagai provinsi pendukung kegiatan Transfer Embrio (TE) terbaik dalam kategori wilayah maju. TE adalah metode bioteknologi reproduksi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas sapi. Pencapaian ini memanfaatkan bibit induk betina dan jantan unggul dalam peningkatan produktivitas.
Selain itu, Jawa Timur juga diakui sebagai provinsi dengan tingkat vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terbaik di tingkat nasional. Pada tanggal 21 September 2023, Jawa Timur telah melaksanakan vaksinasi PMK sebanyak 7.394.614 dosis, yang setara dengan 39 persen dari total nasional sebesar 19.554.202 dosis.
Gubernur Khofifah menganggap capaian ini sebagai bukti komitmen dalam penanganan PMK di Jawa Timur. Penghargaan terakhir yang diraih adalah Harapan II sebagai provinsi dengan kinerja terbaik dalam penandaan dan pendataan ternak. Ini mencakup pemasangan Eartag Secure QR Code dan pendataan ternak melalui aplikasi Identik PKH untuk mendukung vaksinasi PMK dan pemantauan populasi ternak.
Kementan RI juga memberikan penghargaan kepada tiga petugas optimalisasi reproduksi dari Jawa Timur. Mereka adalah Maria Beny Al Furqon (Peringkat I Petugas Transfer Embrio Terbaik Nasional), Salidjo (Harapan I Petugas Transfer Embrio Terbaik Nasional), dan Dwi Lifi Mahar Ungga (Harapan 2 Petugas Inseminator Terbaik Nasional).
Gubernur Khofifah menutup dengan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam meraih penghargaan ini dan menyebut penghargaan ini sebagai milik semua orang. (tok/ted)