Jakarta (pilar.id) – Film Collateral Damage (2002) berkisah tentang Gordon Brewer (Arnold Schwarzenegger), seorang pemadam kebakaran Los Angeles. Hidupnya terasa murung setelah kehilangan istri dan anaknya dalam sebuah bom bunuh diri di Los Angeles.
Dia yakin bahwa bom tersebut merupakan aksi teroris yang dipimpin oleh Claudio El Lobo Perrini (Cliff Curtis). Brewer memutuskan untuk pergi ke Kolombia dan membalaskan dendam kematian keluarganya dengan membunuh Perrini.
Selain Arnold Schwarzenegger dan Cliff Curtis, film ini juga dibintangi oleh Francesca Neri sebagai Selena Perrini, Elias Koteas sebagai Peter Brandt, John Leguizamo sebagai Felix Ramirez, dan John Turturro sebagai Ray Fuller.
Sang sutradara, Andrew Davis, mesti bekerja keras untuk menepis image Schwarzenegger yang terlanjur melekat dengan film-film ikonik klasiknya, seperti Predator, Commando, dan Terminator. Sayang, upayanya tidak terlalu berhasil sehingga penampilan Schwarzenegger jadi terjebak pada karakter film aksi generik.
Di sepanjang 1 jam 49 menit, penonton diajak melihat aksi kekerasan, yang kadang terasa sangat keterlaluan. Seperti adegan bom bunuh diri di sebuah restoran yang menewaskan banyak orang, termasuk istri dan anak Gordon Brewer.
Atau adegan penyiksaan yang dilakukan Claudio El Lobo Perrini, pemimpin teroris, saat menyiksa orang-orang untuk mendapatkan informasi. Di luar itu, Collateral Damage (2002) asyik menyajikan adegan baku tembak lalu pembunuhan yang dilakukan Gordon Brewer, yang jelas menjalankan misinya untuk membalaskan dendam kematian keluarganya.
Sensitifitas Tragedi 911
Collateral Damage (2002) diluncurkan pada 8 Februari 2002 di Amerika Serikat. Film ini langsung dikritik karena dianggap mengeksploitasi tragedi 11 September 2001. Konon puncak kompromi terhadap kritik ini adalah pemotongan adegan pembajakan pesawat karena dianggap mengingatkan Amerika pada tragedi 11 September.
Perlu diingat bahwa film ini dibuat pada tahun 2002, beberapa bulan setelah tragedi 11 September 2001. Pada saat itu, tema tentang terorisme dan balas dendam sedang populer di Hollywood.
Banyak dikritik, Collateral Damage (2002) juga mencapai box office. Film ini praktis hanya meraih pendapatan kotor 78 juta Dollar AS dari anggaran 85 juta Dollar AS.
Akhirnya film Collateral Damage (2002) memang tidak terlalu istimewa dan tidak mendapatkan banyak pujian dari kritikus maupun penonton. Salah satu alasannya karena film ini dianggap mengeksploitasi tragedi 11 September 2001. Selain itu, film ini juga dianggap terlalu fokus pada aksi dan balas dendam, tanpa memberikan banyak pengembangan karakter atau cerita yang menarik.
Image Arnold Schwarzenegger di film-film terdahulu seperti Predator, Commando, dan Terminator memang sangat melekat. Film-film tersebut merupakan film aksi klasik yang penuh dengan adegan ikonik dan dialog yang berkesan. Sementara itu, film Collateral Damage (2002) dianggap sebagai film aksi yang lebih generik dan tidak memiliki banyak hal yang istimewa. (ret/hdl)