Mamuju (pilar.id) – Gula aren menjadi salah satu produk makanan yang sedang ramai diperbincangkan dan di buru masyarakat. Hal ini terlepas dari popularitasnya yang kian naik sebagai salah satu bahan membuat minuman kekinian mulai dari aneka minuman kopi hingga es-es kekinian lainnya.
Melihat potensi yang besar dari bahan masakan dan makanan ini, masyarakat di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dihimbau untuk mau memberdayakan tanaman aren. Sebab, ia memiliki nilai ekonomis yang bisa membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan.
“Tanaman aren yang bisa diproduksi menjadi gula merah sangat potensial dikembangkan masyarakat Mamuju, karena menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata anggota DPRD Sulbar, Hatta Kainang di Mamuju, Rabu (26/1/2022).
Ia mengatakan, sejumlah masyarakat di Mamuju telah mengembangkan tanaman tersebut dan hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tanaman aren di Mamuju dikembangkan sebagian masyarakat melalui industri rumahan dapat diproduksi gula merah hingga 20 bungkus setiap hari,” katanya.
Menurut dia, masyarakat yang mengembangkan industri rumahan tersebut mampu menjual gula merah hingga 10 bungkus setiap hari dengan harga Rp10.000.
“Itu artinya masyarakat mampu berpenghasilan hingga Rp3 juta dari usaha tersebut sehingga usaha sangat menjanjikan dikelola masyarakat lainnya,” katanya.
Sebagai wakil rakyat dirinya akan memperjuangkan agar pengembangan tanaman aren di Mamuju dapat terus dikembangkan dengan memberikan bantuan bibit dari pemerintah Sulbar.
Selain itu akan membantu permodalan masyarakat yang mengembangkan industri rumahan tersebut agar mampu terus mengembangkan usahanya.
Ia juga berharap nantinya pemerintah Sulbar dapat membangun pabrik untuk mengolah produksi gula merah sehingga Sulbar mampu menjadi produsen gula merah di Indonesia. (lin/tra)