Bukittinggi (pilar.id) – Beberapa sekolah di Sumater Barat mengaku kekurangan tenaga pengajar. Data Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah 1 menyebut, mereka kekurangan tenaga guru hingga 889 orang.
“Secara umum saat ini jumlah guru yang ada sebanyak 2.335 orang terdiri dari 1.523 guru PNS, 82 guru PPPK, dan 730 guru honorer,” ungkap Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah 1, Mardison di Bukittinggi, Selasa (22/11/2022).
Ia menambahkan, kebutuhan tenaga guru untuk jenjang pendidikan SLTA sudah semakin mendesak. Khususnya untuk Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, dan Kota Padang Panjang.
Mardison khawatir, kebutuhan ini akan terus meningkat setiap tahun. Karena beberapa guru yang ada juga memasuki masa pensiun.
Tahun 2022, lanjutnya, tercatat guru pensiun mencapai 42 orang. Tahun depan diperkirakan yang masuk masa pensiun sebanyak 112 orang.
“Ini terjadi secara merata di seluruh sekolah yang ada di wilayah 1. Artinya, kebutuhan guru setiap tahun akan terus meningkat, Alhamdulillah untuk tahun ini akan dibuka pengadaan tenaga guru PPPK, wilayah 1 mendapat jatah sekitar 293 orang, ini masih data mentah, kemungkinan masih bisa berubah,” jelasnya.
Terkait kondisi kekurangan guru ini, Mardison mengaku jika ia selalu menyampaikan lewat aplikasi informasi yang sudah terkoneksi dengan Kementerian PANRB.
“Alhamdulillah untuk tahun ini pengisian informasi di aplikasi tersebut dapat tuntas, makanya kuota pengadaan PPPK untuk wilayah 1 bisa ditetapkan Menpan RB. Semoga tahun 2023 akan ada lagi pengadaan serupa, dan isian data kami bisa dituntaskan kembali nantinya,” kata Mardison.
Ia meminta selalu ada peningkatan kompetensi guru termasuk peningkatan kesejahteraan bagi guru honorer yang saat ini sangat di bawah standar. (hdl/ant)