Ngawi (pilar.id) – Prestasi gemilang datang dari seorang gadis remaja asal Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Jawa Timur. Ya, Dayinta Adisty, siswi 16 tahun ini berhasil memenangkan medali emas kategori Music dalam ajang kompetisi Genius Olympiad yang berlangsung di New York, Amerika Serikat, 12-16 Juni 2023 lalu.
Genius Olympiad sendiri menyiapkan beberapa kategori untuk peserta, yakni Science, Writing, Business, Robotics, Art, Music, dan Short Film.
Ditulis beritajatim.com, sejak usia 9 tahun, Dayinta telah menunjukkan minat dan bakat dalam bidang menyanyi. Dukungan penuh dari orang tua, Faisol dan Swastuti Aryana, telah membantu mengembangkan bakatnya. Hingga saat ini, Dayinta telah menciptakan lima lagu yang ia unggah di saluran YouTube pribadinya.
Dayinta awalnya tidak pernah membayangkan bahwa ia akan dapat berpartisipasi dalam kompetisi tingkat internasional. Ia mengetahui tentang Genius Olympiad melalui selebaran di sekolah. Karena tertarik, Dayinta mendaftar dan menyiapkan persyaratan yang diperlukan.
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah menyanyikan lagu sekaligus memberikan narasi kampanye tentang kelestarian lingkungan dan alam. Awalnya, Dayinta bingung memilih lagu yang berkaitan dengan alam. Namun, setelah berkonsultasi dengan guru vokalnya, ia memilih lagu Colors of The Wind dari Original Soundtrack Film Pocahontas.
“Saat pertama kali mendengar melodi dan mempelajari liriknya, saya merasa lagu ini sangat bagus. Lagu ini menggambarkan keindahan alam dan pentingnya menghargai alam,” ujar Dayinta, Selasa (27/6/2023).
Dayinta juga membuat narasi yang mengajak orang untuk menghargai alam karena manusia dan alam hidup berdampingan. Narasi ini merupakan salah satu kampanye yang ia sampaikan dalam kompetisi Genius Olympiad.
“Ini adalah kompetisi internasional pertama bagi saya. Awalnya, saya tidak memiliki harapan yang terlalu tinggi, tetapi saya tetap berusaha sebaik mungkin. Salah satu syaratnya adalah mengunggah video menyanyi atau penampilan di akun YouTube,” lanjut Dayinta.
Pada hari pengumuman, Dayinta merasa bangga karena berhasil mewakili Indonesia dan sekolahnya untuk berangkat ke Rochester Institute of Technology di Henrietta, New York, Amerika Serikat.
Meskipun tidak ditemani oleh orang tua, Dayinta tetap bersemangat. Ia harus menempuh perjalanan selama 31 jam, termasuk 24 jam di pesawat dan sisanya perjalanan darat dari bandara ke lokasi kompetisi.
“Jarak yang jauh bukanlah halangan yang besar bagi saya. Saya melakukan panggilan video dengan orang tua setiap beberapa jam. Sebagai seorang perempuan, pergi sendiri ke Amerika adalah hal yang luar biasa. Dan saya melakukannya tanpa didampingi oleh orang tua,” kata Dayinta.
Pada upacara pembukaan kompetisi, Dayinta mendapat kehormatan untuk membawa Bendera Merah Putih sebagai perwakilan Indonesia dalam parade peserta dari 65 negara. “Itu adalah momen yang sangat berkesan dan saya merasa sangat bangga,” tambah Dayinta yang bercita-cita menjadi seorang psikolog.
Kompetisi pun dimulai. Dayinta diminta untuk menyanyikan lagu yang telah ia unggah di YouTube. Ia menyanyi tanpa menggunakan microphone sebagai bukti bahwa penampilannya di YouTube tidak mengalami editing. Para juri sangat puas dengan penampilannya.
Dalam lagu Colors of The Wind, Dayinta menyampaikan pesan bahwa alam yang terlihat seperti benda mati sebenarnya memiliki jiwa. Oleh karena itu, manusia yang hidup berdampingan dengan alam harus menghargainya. Pada akhirnya, saat pengumuman pemenang, Dayinta tidak menyangka bahwa ia akan memenangkan medali emas kategori singer.
“Saya merasa lega, bangga, dan sangat senang. Saya tidak hanya mewakili sekolah, tetapi juga mewakili Indonesia. Prestasi ini akan menjadi modal bagi saya untuk mengikuti event atau kompetisi internasional lainnya,” ujar remaja yang berencana melanjutkan kuliah di Jurusan Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Swastuti Aryana, ibu Dayinta, merasa sangat bangga. Keikhlasan dan kerinduannya terhadap putrinya terbayar ketika Dayinta pulang dengan selamat. Ditambah lagi, Dayinta membawa pulang medali emas. Ibu Dayinta merasa sangat bersyukur dan bangga.
“Saya menyesuaikan jadwal tidur saya dengan waktu di Amerika. Ketika saya bangun, dia sedang tidur, dan begitu pula sebaliknya. Kami melakukan panggilan video dengan Dayinta setiap beberapa jam. Alhamdulillah, dia pulang dengan selamat dan membawa pulang medali emas. Saya sangat bersyukur dan bangga,” kata Swastuti.
Saat ini, Dayinta sedang mempersiapkan penampilannya untuk sebuah acara yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang. (fat/hdl)