Surabaya (pilar.id) – Kesuksesan Universitas Airlangga (UNAIR) dalam melahirkan alumnus berprestasi terus berlanjut. Salah satu contohnya adalah Putri Nabilah, yang kini sedang mengejar gelar S2 di Wageningen University & Research, yang merupakan kampus nomor satu di Belanda versi THE (Times Higher Education) WUR (World University Rankings) 2023.
Putri, yang akrab disapa Putri, membagikan kisahnya tentang keinginannya untuk melanjutkan studi S2 di Belanda, yang bermula dari pengalaman program pertukaran mahasiswa internasional. Pada tahun 2021, ia berhasil lolos dalam program IISMA (Indonesia International Students Mobility Awards) di University of Twente, Belanda, untuk satu semester atau setara dengan enam bulan.
Mengenai pengalamannya di Belanda, Putri mengakui bahwa enam bulan terasa sangat singkat. Hal ini mendorongnya untuk kembali dan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. “Awalnya karena IISMA di University of Twente selama enam bulan. Aku merasa enam bulan itu ternyata sangat singkat. Rasanya ingin lebih lama di sana, ingin mendapatkan kesempatan kembali ke sana untuk S2,” ujarnya.
Keinginannya untuk kembali ke Belanda akhirnya terwujud melalui kesempatan studi S2 dengan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Putri bersiap-siap untuk beasiswa bergengsi ini sambil bekerja dan menyelesaikan statusnya sebagai mahasiswa tingkat akhir.
“Saya sempat bekerja sebelum melanjutkan S2 ini. Sambil bekerja, saya juga mempersiapkan diri, mulai dari tes IELTS dan sebagainya. Saya merasa perlu melakukan percobaan, jadi sebelum lulus, saya mulai mempersiapkan dan mencoba melamar supaya tahu medan yang akan saya lalui lebih awal. Alhamdulillah, akhirnya langsung diterima,” jelasnya.
Saat ini, Putri sedang mengikuti program Master of Sustainable Business and Innovation di Wageningen University & Research. Keputusannya memilih program ini didasarkan pada pengalaman, minat, dan keinginan untuk membawa perubahan. “Saya memilih program ini karena terkait dengan apa yang pernah saya pelajari. Saya pernah magang di salah satu perusahaan minyak dan batu bara. Di sana, saya belajar tentang keberlanjutan (sustainability),” katanya.
Menurutnya, isu-isu keberlanjutan dan perubahan iklim saat ini menjadi topik pembicaraan yang banyak dibahas, tidak hanya di kalangan masyarakat global tetapi juga di Indonesia. Ia melihat potensi untuk menerapkan konsep keberlanjutan di Indonesia, khususnya dalam sektor bisnis dan inovasi.
“Di Indonesia, kita akan menuju ke arah yang lebih berkelanjutan. Mungkin pada tahun 2030, perdagangan karbon akan ramai, begitu juga dengan isu-isu perubahan iklim. Jadi, saya mengambil program ini juga karena mencari keselarasan antara kebutuhan dan minat,” ungkap Putri, yang juga merupakan Duta UNAIR 2021.
Seiring dengan peningkatan pemahamannya tentang keberlanjutan, Putri menyadari bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menerapkan konsep ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ia berharap dapat memberikan kontribusi untuk membawa Indonesia ke arah transisi yang lebih berkelanjutan di berbagai sektor.
“Seringkali kita tidak menyadari bahwa kita berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Jadi, saya ingin berkontribusi untuk transisi ke arah yang lebih berkelanjutan. Peran saya nantinya lebih kepada bagaimana membantu, misalnya, perusahaan agar tidak lagi bergantung pada penggunaan batu bara dan sebagainya,” tegasnya. (ipl/hdl)