Jakarta (pilar.id) – Amartha, prosperity platform yang fokus pada layanan keuangan inklusif untuk segmen ultra mikro di pedesaan, bersama Center of Economic and Law Studies (CELIOS), lembaga riset di bidang analisis makro-ekonomi, meluncurkan Financial Technology (Fintech) Media Toolkit dalam upaya mendorong impact investing sebagai instrumen pemerataan kesejahteraan masyarakat rural.
Menyadari bahwa sekitar 97,74 juta orang dewasa di Indonesia termasuk dalam kategori unbanked, Amartha dan CELIOS bertujuan untuk memberikan akses setara terhadap layanan keuangan kepada masyarakat akar rumput. Dengan memberikan permodalan, segmen ini memiliki potensi untuk mengembangkan usaha ultra mikro dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Tantangan utama bagi segmen akar rumput adalah kesulitan mengakses pembiayaan, terutama dari sektor perbankan. Amartha, melalui Sustainability Report 2022, membuktikan bahwa mitra UMKM-nya berhasil meningkatkan pendapatan keluarga sebesar 70% meskipun menghadapi tantangan selama pandemi. Melalui inisiatif seperti ini, layanan keuangan menjadi kunci dalam mendukung perekonomian riil Indonesia.
Fintech Media Toolkit yang diluncurkan melalui acara Fintech Journalists: Menjelajahi Dampak Fintech Melalui Lensa Jurnalistik pada 5 Maret 2024, memiliki tujuan untuk memperkuat pemahaman publik terhadap peran fintech sebagai penyedia layanan keuangan mikro berbasis teknologi. Amartha dan CELIOS berharap toolkit ini dapat mendukung inklusivitas keuangan secara merata dan inklusif.
Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, menyatakan, “Fintech Media Toolkit diluncurkan untuk memperkuat pemahaman publik terhadap fintech sebagai penyedia layanan keuangan mikro berbasis teknologi yang mampu mensejahterakan masyarakat secara merata dan inklusif. Penyaluran kredit mikro Amartha bertujuan mendukung segmen akar rumput agar produktif sekaligus mendukung pemerataan kesejahteraan di wilayah rural.”
Sustainability Report Amartha 2022 menunjukkan bahwa layanan keuangan bagi segmen akar rumput yang produktif dapat mendukung pemerataan kesejahteraan dan mempercepat inklusivitas keuangan di Indonesia. Dengan pesatnya perkembangan fintech di Indonesia, Amartha dan CELIOS berharap toolkit ini akan menjadi panduan untuk memperkuat pembiayaan UMKM.
Fintech Media Toolkit merekomendasikan empat aspek sebagai pedoman penguatan pembiayaan UMKM, termasuk peningkatan peran dan pemanfaatan fintech, peningkatan resiliensi UMKM khususnya dalam masa krisis, perlunya membantu UMKM dalam transisi hijau, dan ketersediaan data granular UMKM untuk membantu akses pembiayaan.
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, menjelaskan, “Toolkit ini merangkum berbagai konsep, inisiatif, strategi, dan kisah lapangan fintech di segmen akar rumput produktif sebagai alat bantu tingkatkan public awareness. Penguatan industri fintech dapat diawali dengan penguatan fase credit scoring, sebagai upaya mitigasi risiko untuk menjaga kualitas penyaluran kredit mikro yang sehat.”
Dengan melibatkan masyarakat umum, terutama generasi muda, Amartha dan CELIOS berharap untuk mendorong partisipasi dalam gerakan kolektif impact investing. Melalui kontribusi positif dari impact investing, diharapkan akan tercipta dampak sosial dan lingkungan yang lebih besar dan positif. Amartha, sebagai contoh, telah memberikan kontribusi signifikan pada kelompok-kelompok rentan di Indonesia, seperti anak-anak dan perempuan, dengan mendukung pemerataan kesejahteraan melalui layanannya.
“Melalui bisnis modelnya, Amartha memberikan akses pendidikan di sektor formal maupun informal, mendorong pemerataan digitalisasi untuk sektor pendidikan di wilayah pedesaan, hingga mendorong para perempuan di wilayah pinggiran pedesaan untuk lebih berdaya secara ekonomi dan berkelanjutan,” tambah Aria Widyanto. (ret/hdl)