Jakarta (pilar.id) – Tak kurang dari 1000 babi dimusnahkan di Korea Selatan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran demam babi Afrika (ASF), menyusul wabah virus pertama tahun ini.
Sumber dari Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan menyebutkan, penyakit hewan itu muncul di sebuah peternakan babi di Hongcheon, daerah berjarak sekitar 100 km dari timur Seoul, pada Kamis (26/5/2022).
Kemunculan Itu menandai kasus pertama nasional sejak 5 Oktober tahun lalu, menurut kementerian. Dikatakan pula, pejabat karantina juga sudah memusnahkan sekitar 1.175 babi di peternakan tersebut pada Jumat (27/5/2022).
Sementara Perdana Menteri Han Duck-soo menginstruksikan para pejabat agar sepenuhnya menerapkan langkah-langkah karantina melalui pengerahan seluruh sumber daya yang ada. Langkah ini ditujukan untuk membendung penyebaran sekaligus melacak infeksi secara tepat.
Meski demikian, sumber dari kementerian mengatakan jika ASF tidak berpengaruh pada manusia, namun mematikan bagi ternak babi. Hal ini diperburuk fakta belum adanya vaksin atau obat untuk penyakit tersebut.
Padahal tiga tahun lalu, kejadian serupa memberikan pukulan yang keras bagi industri babi Korea Selatan. Saat itu pejabat karantina memusnahkan 150 ribu lebih ekor babi. (hdl/ant)