Jakarta (pilar.id) – Manuver politik yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo dan sikap politik putranya, Gibran Rakabuming, dalam beberapa hari terakhir telah menarik perhatian pengamat politik di Indonesia.
Salah satu pengamat, Bambang Budiono MS, dosen luar biasa dan pengajar Antropologi Politik di FISIP Universitas Airlangga, memberikan pandangannya.
Menurut Bambang, sikap moderat yang ditunjukkan oleh Presiden Jokowi sebenarnya mencerminkan sikap politik yang ambigu.
“Meskipun sudah dilaksanakan Musyawarah Rakyat (Musra), sikap Jokowi dan Gibran masih belum jelas mengenai dukungan mereka. Peluang terbesar tampaknya ada pada Ganjar Pranowo, tetapi hal tersebut belum diungkap secara terbuka. Ini adalah tanda politik yang ambigu. Di satu sisi, memberikan sinyal positif kepada Ganjar Pranowo, namun di sisi lain memberikan harapan kepada Prabowo Subianto,” ungkap Bambang.
Bambang menyatakan bahwa selain sikap politik yang ambigu, Jokowi juga terlihat lupa akan bantuan yang telah diberikan oleh PDI Perjuangan, partai yang telah mendukungnya dalam pemilihan umum.

“PDI Perjuangan, sebagai partai pendukungnya, telah banyak membantu Jokowi dan keluarganya dalam meraih kemenangan dalam pemilu. Beliau telah dua kali menjadi Walikota Solo, satu kali menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan dua kali menjadi Presiden. Selama itu, Jokowi selalu didukung oleh PDI Perjuangan,” ujar Bambang Budiono.
Menurut Bambang, PDI Perjuangan juga turut membantu anak dan menantu Jokowi dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.
“Terlebih lagi, peran PDI Perjuangan dalam membantu Gibran dan Bobby Nasution untuk menjadi Kepala Daerah. Oleh karena itu, manuver yang dilakukan oleh anak dan menantu Presiden ini menurut saya sebagian adalah hasil dari sikap politik yang ambigu. Sebagai pengguna prapatan, jika Prabowo kalah maka Jokowi akan menang melalui kemenangan Ganjar. Jika Ganjar kalah, Jokowi akan menang melalui kemenangan Prabowo,” ucapnya dengan bercanda.
“Namun, saya tetap yakin bahwa sikap Jokowi didasari oleh niat baik untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia,” tambah Bambang Budiono. “Karena baik Ganjar maupun Prabowo memiliki komitmen yang sama untuk melanjutkan pembangunan Indonesia yang telah diletakkan dan dibangun oleh Jokowi,” pungkasnya. (hdl)