Jakarta (pilar.id) – Konten prank hingga saat ini memang masih jadi salah satu favorit di media sosial. Terutama di Indonesia.
Banyak kreator yang membuat konten prank di berbagai platform media sosial. Namun, jauh sebelum ada media sosial, prank juga sudah dirayakan secara luas lewat peringatan April Mob.
Membuat lelucon dengan kebohongan di April Mob atau April Fool’s Day diperingati secara internasional pada tanggal 1 April.
Dimana, pada setiap tanggal 1 April, ada perilaku menormalisasi menyampaikan kebohongan untuk mebuat lelucon atau mengerjai orang lain.
Menyampaikan kebohongan untuk membuat lelucon dan menjahili teman, saudara, atau keluarga menjadi hal identik yang dilakukan setiap 1 April.
Tujuannya, tentu untuk mengerjai, menipu, dan mempermalukan orang lain. Namun, dengan intensi untuk membuat lelucon atau bercanda semata.
Tidak diketahui secara jelas asal muasal dari budaya April Mob yang sudah mendunia ini.
Namun, ada yang menyebut bahwa April Mob berhubungan erat dengan peralihan penggunaan kalender Julian ke kalender Greorian yang dilakukan oleh Pemerintah Prancis di tahun 1582.
Dimana, mulanya masyarakat Prancis merayakan tahun baru pada tanggal 1 April mengikuti penanggalan yang ada di kalender Gregorian atau kalender yang sampai saat ini masih digunakan oleh umat Hindu.
Namun, di tahun 1582, penggunaan kalender Gregorian tersebut diubah ke kalender Julian yang menjadikan tanggal 1 Januari sebagai awal permulaan tahun.
Kelakar atau lelucon terkait April Mob diduga bermula dari perilaku masyarakat yang mengolok mereka yang masih merayakan tahun baru di 1 April.
Padahal, tahun baru sudah diubah dan berlangsung lebih awal pada 1 Januari. Mereka yang telah mendapatkan informasi dan tetap merayakan tahun baru pada 1 April kemudian jadi bahan lelucon dan tipuan April Mob.
Lelucon April Mob ini merupakan budaya yang banyak diikuti dan dirayakan oleh masyarakat di negeri Barat.
Namun, di Indonesia, April Mob sebenarnya tidak terlalu populer dan tidak banyak yang merayakan atau mengikuti perilaku melakukan olok-olok atau membuat bercandaan dengan membuat kebohongan.
Meski begitu, salah satu turunan dari April Mob yang kemudian dikenal sebagai prank, justru sangat populer di Indonesia. (fat)