Boston (pilar.id) — Charlotte Hornets nyaris menciptakan comeback dramatis di laga penutup musim reguler NBA 2024/2025. Sempat tertinggal 21 poin, Hornets berhasil menyamakan kedudukan di kuarter akhir, namun gagal menyelesaikan kebangkitan setelah menyerah 86-93 dari Boston Celtics di TD Garden, Minggu (14/4/2025).
Tiga kali kehilangan penguasaan bola dalam 90 detik terakhir menjadi titik balik kekalahan Charlotte, yang sebelumnya mencatatkan tiga kemenangan beruntun di laga penutup musim reguler.
Jusuf Nurkić dan Josh Okogie menjadi pencetak poin terbanyak bagi Hornets dengan masing-masing 14 poin. Nurkić juga mencatat sembilan rebound dan tiga steal — menyamai rekor terbaiknya musim ini. Jaylen Sims tampil menonjol dengan mencetak 12 poin, tertinggi dalam kariernya, termasuk delapan poin di kuarter ketiga. Moussa Diabaté hampir mencatatkan double-double dengan 10 poin dan sembilan rebound.
Di sisi Celtics, Payton Pritchard tampil eksplosif dengan 34 poin dari 14 tembakan masuk dari 25 percobaan. Ia juga mencatat tujuh rebound dan tujuh assist, menjadikannya pemain paling berpengaruh dalam pertandingan ini. Sam Hauser menambah 15 poin lewat akurasi 4-dari-7 dari garis tiga poin.
Hornets Bangkit, Tapi Turnover Jadi Petaka
Boston membuka pertandingan dengan dominasi penuh, unggul 24-5 hanya dalam beberapa menit pertama dan menutup kuarter pertama dengan keunggulan 33-15.
Charlotte yang lambat panas bahkan baru mencetak tiga poin pertamanya di pertengahan kuarter kedua, namun berhasil memangkas ketertinggalan menjadi 11 poin saat jeda babak pertama.
Hornets bangkit di babak kedua lewat laju 21-6 yang membawa mereka berbalik unggul. Namun saat laga tersisa 1 menit 35 detik dengan ketertinggalan dua poin, kegagalan memanfaatkan dua offensive rebound berujung turnover dan tiga poin dari Jordan Walsh yang menjadi momentum kunci bagi kemenangan Celtics.
Selanjutnya, dua turnover berturut-turut Hornets menyisakan waktu hanya 19 detik. Mereka pun terpaksa melakukan pelanggaran terhadap Pritchard yang mengunci kemenangan Boston lewat dua free throw.
Pertahanan Hornets Membaik, Tapi Gagal Konsisten
Setelah kebobolan 33 poin di kuarter pertama, Hornets mulai mengatur ulang pertahanan. Dalam tiga kuarter berikutnya, Celtics hanya mampu mencetak 60 poin dengan akurasi tembakan 33,8 persen (22-dari-65) dan hanya tujuh kali tembakan tiga poin masuk dari 31 percobaan.
Sayangnya, konsistensi tak diikuti di sektor penguasaan bola. Jika hanya ada sembilan turnover hingga kuarter ketiga, di kuarter keempat Charlotte membuat delapan turnover yang menghasilkan 12 poin penting bagi Celtics.
Persaingan Pemain dengan Akurasi Tertinggi 3-Poin Masih Berlangsung
Seth Curry tetap memimpin klasemen akurasi tembakan tiga poin NBA musim ini dengan 45,6 persen, meskipun tidak bermain di pertandingan terakhir.
Taurean Prince (43,9 persen) dan Ty Jerome (43,9 persen) juga absen. Kini pesaing terdekat adalah Zach LaVine (44,3 persen) dan Keon Ellis (43,7 persen).
Pelatih Kepala Hornets, Charles Lee, menyampaikan rasa terima kasihnya atas semangat dan ketangguhan para pemain selama musim ini.
“Tahun pertama saya bersama tim ini sangat berarti. Kami menunjukkan daya juang dan mental pantang menyerah. Tapi kami semua harus terus berkembang, termasuk saya sendiri. Musim ini adalah awal dari perjalanan yang lebih panjang,” ujarnya seusai pertandingan. (ret/hdl)