Jakarta (pilar.id) – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus memperkuat bisnis wealth management dengan menyediakan berbagai layanan yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Data terbaru menunjukkan adanya pertumbuhan positif, di mana jumlah nasabah wealth management Bank Muamalat meningkat 7 persen per Agustus 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dedy Suryadi Dharmawan, SEVP Retail Banking Bank Muamalat, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah nasabah ini berkontribusi langsung terhadap kenaikan total dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar 26 persen year-on-year (YoY).
“Pertumbuhan ini didorong oleh penjualan agresif Sukuk Ritel Negara serta peningkatan signifikan dalam penjualan reksa dana. Bancassurance juga menunjukkan potensi yang besar, sehingga kami semakin aktif memasarkan produk tersebut,” jelas Dedy.
Sebagai pionir bank syariah di Indonesia, Bank Muamalat menawarkan berbagai produk investasi kepada nasabah wealth management, termasuk produk perencanaan keuangan, proteksi, dan persiapan masa depan. Produk-produk ini dirancang untuk membantu nasabah mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih efektif.
Bank Muamalat secara konsisten bermitra dengan Kementerian Keuangan dalam distribusi Sukuk Negara Ritel sejak 2019. Selain itu, produk bancassurance juga semakin diminati, mencakup asuransi kesehatan, pendidikan, haji, warisan, hingga dana pensiun dengan pilihan mata uang Rupiah dan Dolar AS.
“Ini menunjukkan kesadaran nasabah terhadap pentingnya investasi dan perencanaan keuangan terus meningkat,” tambah Dedy.
Strategi Wealth Management
Bank Muamalat mengimplementasikan berbagai strategi untuk mencapai pertumbuhan agresif dalam bisnis wealth management, salah satunya adalah digitalisasi layanan.
Nasabah kini dapat membeli reksa dana syariah melalui aplikasi Muamalat DIN dan melakukan pembelian Sukuk Ritel Negara secara online via internet banking, sehingga memudahkan pengelolaan investasi.
Selain itu, Bank Muamalat aktif melakukan sosialisasi produk wealth management di berbagai instansi untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Bank juga terus meningkatkan kompetensi tenaga pemasar dalam memberikan rekomendasi produk sesuai kebutuhan nasabah. (usm/hdl)