Surabaya (pilar.id) – Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Isye Adhy Karyono, secara resmi membuka Pameran Batik Bordir & Aksesoris Fair 2024 di Exhibition Hall Grand City Surabaya pada Rabu (8/5). Acara ini dihadiri oleh Direktur PT. Debindo Mitra Tama, Dadang M. Kushendarman, dan Pj. Ketua DWP Provinsi Jatim, Fitri Bobby Soemiarsono.
Pameran ini diikuti oleh 140 peserta pengrajin batik bordir dari dalam dan luar Jawa Timur. Batik Bordir & Aksesoris Fair 2024 akan berlangsung dari tanggal 8 hingga 12 Mei 2024, dan terbuka secara gratis untuk masyarakat umum.
Dalam sambutannya, Pj. Ketua Dekranasda, Isye, menyampaikan harapannya bahwa penyelenggaraan Batik Bordir & Aksesoris Fair ke-19 ini akan membantu meningkatkan kesadaran generasi muda Jawa Timur, terutama Generasi Z dan Milenial, terhadap keindahan dan nilai budaya batik dan tenun.
“Masyarakat diharapkan akan lebih mengenal dan memahami produk-produk lokal, terutama batik, melalui kegiatan ini. Kami berharap tidak hanya generasi tua, tetapi juga generasi muda, seperti Milenial dan Generasi Z, akan semakin terhubung dengan keindahan dan keberagaman batik,” katanya.
Isye menekankan bahwa kreativitas dan inovasi dalam produk batik lokal, seperti yang ditunjukkan oleh murid-murid SMK binaan Dekranasda Jawa Timur, membuktikan bahwa batik dapat dinikmati oleh semua kalangan. Provinsi Jawa Timur, dengan warisan budayanya yang kaya, memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri batik dan tenun.
Pameran seperti ini, lanjut Isye, merupakan dukungan dari pemerintah untuk pelaku UMKM, terutama pengrajin batik. Melalui Dekranasda, Pemprov Jatim bertujuan memberikan wadah dan dukungan kepada pengrajin batik untuk mempromosikan produk-produk mereka. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif pada peningkatan perekonomian baik secara regional maupun nasional.
“Pameran ini juga merupakan bagian dari perayaan HUT ke-44 Dekranas. Selain itu, ini juga bertujuan untuk mendorong perkembangan produk UMKM, terutama dalam sektor fashion,” jelasnya.
Isye juga mengapresiasi perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Timur yang saat ini menempati posisi kedua dalam kontribusinya terhadap ekonomi kreatif nasional, dengan persentase mencapai 20,85% dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 14%.
Selain itu, lokasi pameran yang berada di pusat perbelanjaan juga menandakan bahwa karya pengrajin batik telah mendapat apresiasi yang tinggi. “Dengan penyelenggaraan pameran di Mall seperti ini, kita bisa melihat bahwa batik dan produk lokal sudah diterima dengan baik oleh kalangan menengah ke atas,” ucapnya.
Sebagai penutup, Isye mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan pameran tahun ini. Pemprov Jatim, melalui Dekranasda, akan terus membangun kerjasama dan dukungan kepada semua pengrajin untuk terus berkarya dan berinovasi, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memajukan sektor UMKM dan meningkatkan kesejahteraan di Jawa Timur.
“Terima kasih atas kerja keras semua pihak. Mari bersama-sama kita terus memajukan industri kerajinan dan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin di Jawa Timur,” pungkasnya. (mad/hdl)