Jakarta (pilar.id) – PT Hutama Karya (Persero), atau Hutama Karya, telah memperoleh kontrak baru untuk proyek Bendungan Karangnongko Paket 1. Proyek ini bertujuan untuk membendung sungai Bengawan Solo yang berbatasan antara Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Langkah awal dalam pembangunan proyek ini melibatkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, yang melakukan kunjungan kerja serta doa bersama di lokasi pada Kamis (19/10/2023).
Menurut Tjahjo Purnomo, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, kontrak untuk proyek bendungan ini telah ditandatangani pada Jumat (22/9/2023) dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2026.
“Kami segera memulai proses pengerjaan dan berharap proyek ini dapat selesai sesuai rencana,” kata Tjahjo.
Lebih lanjut, Tjahjo menjelaskan bahwa proyek ini senilai Rp 730 miliar dan akan digunakan sebagai penampungan air selama musim kemarau. Bendungan ini akan memanfaatkan panjang sungai Bengawan Solo (long storage) untuk menyuplai air ke daerah irigasi seluas 6.900 hektar.
Proyek ini juga memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan kapasitas 1 megawatt dan akan menyediakan air baku untuk Kabupaten Bojonegoro, Blora, Tuban, dan Ngawi sekitar 1.15 meter kubik per detik.
Dalam kerja sama operasi (KSO) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) Tbk (KSO Wika-HK-PP), Hutama Karya bertanggung jawab atas pekerjaan galian tanah, struktur beton pelimpah, hidromekanikal, serta pembuatan jembatan bailey di atas Struktur Pelimpah.
Tjahjo juga menekankan penggunaan Building Information Modeling (BIM) untuk perencanaan, desain, konstruksi, dan manajemen konstruksi yang lebih efisien. Selain itu, proyek ini akan melibatkan tenaga lokal dari warga sekitar untuk mendukung pembangunan.
Proyek Bendungan Karangnongko memiliki luas genangan 1.026,55 hektar dan kapasitas tampung efektif sebesar 59,1 juta meter kubik. Selain itu, bendungan ini akan memberikan manfaat lain, seperti suplai air irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.746 hektar dengan debit 2,85 meter kubik per detik dan DI Karangnongko Kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 hektar dengan debit 7,90 meter kubik per detik. Proyek ini juga diharapkan dapat menyuplai air di kawasan Solo Valley Werken yang mencakup 62.000 hektar.
Tjahjo menegaskan bahwa Hutama Karya akan menjunjung tinggi mutu dan prinsip keamanan dan keselamatan selama seluruh proses pembangunan bendungan. Diharapkan proyek ini akan berjalan lancar sesuai target dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. (usm/ted)