Bandung (pilar.id) – Dalam rangka merayakan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024, Bio Farma, bersama BBKSDA Jawa Barat dan The Aspinall Foundation Indonesia Program (TAF-IP), mengadakan acara pelepasan satwa langka di Cagar Alam Gunung Tilu, Pangalengan, Kabupaten Bandung (27/7/2024).
Dalam acara tersebut, satu individu Owa Jawa (Hylobates moloch) dan satu individu Surili (Presbytis comata) berhasil dilepaskan ke habitat alaminya. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HKAN yang akan diperingati pada 10 Agustus mendatang.
Vice President Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Bio Farma, Tjut Vina Irviyanti, menegaskan komitmen perusahaan dalam perlindungan keanekaragaman hayati (Kehati) melalui kegiatan ini. “Pelepasliaran ini adalah wujud nyata perhatian Bio Farma terhadap kelestarian fauna dan habitatnya,” kata Tjut Vina.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk BBKSDA dan The Aspinall Foundation. “Semoga kolaborasi ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi konservasi hewan terancam punah,” tambahnya.
Kepala Seksi Wilayah Konservasi 3 BBKSDA Jawa Barat, Halu Oleo, memberikan apresiasi kepada Bio Farma atas dukungannya. “Kami berharap Owa Jawa dan Surili ini dapat berkembang biak dan menambah populasi di Cagar Alam Gunung Tilu. Tim kami akan memantau perkembangan mereka selama enam bulan ke depan,” ujar Halu Oleo.
Cagar Alam Gunung Tilu dipilih karena kawasan konservasi ini masih sangat alami dan terhubung dengan Cagar Alam Gunung Simpang, dengan luas hutan konservasi mencapai 23.000 hektar. Lokasi ini diharapkan memberikan kondisi ideal untuk kehidupan satwa liar.
Owa Jawa merupakan primata endemik Pulau Jawa yang terancam punah dengan populasi global yang tersisa sekitar 2.000-4.000 individu. Program Kerjasama Konservasi Primata Endemik Jawa telah berhasil melepasliarkan 59 Owa Jawa dan 16 Surili hasil rehabilitasi sejak 2011, termasuk kelahiran bayi Owa Jawa dan Surili yang terus meningkat. (hdl)