Jakarta (pilar.id) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meminta masyarakat korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat mengungsi di tempat yang terpusat. Hal itu supaya mereka mendapat jaminan perawatan, pelayanan, dan logistik.
“Yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya ini bisa masuk ke tempat-tempat terpusat agar lebih terjamin,” kata Suharyanto, di Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Hingga saat ini, menurut Suharyanto, terdapat 58.362 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, BNPB menemukan beberapa warga yang mendirikan tenda di sekitar rumahnya masing-masing.
“Dari 12 kecamatan terdampak, masing-masing sudah berdiri tempat-tempat pengungsian. Ada juga warga masyarakat yang mendirikan tenda-tenda seadanya di dekat rumahnya,” kata dia.
Suharyanto memastikan, posko komando penanganan darurat sudah beroperasi mulai hari ini. Dari posko tersebut, setiap hari mulai pukul 07.00 WIB akan menfokuskan evakuasi dan pencarian korban.
“Itu prioritas. Tadi saya sebutkan masih 151 yang hilang. Apakah datanya segitu atau bertambah nanti akan disampaikan kemudian,” kata Suharyanto.
Tanggap darurat, lanjut Suharyanto, akan berakhir ketika korban sudah diidentifikasi dan ditemukan semuanya. Ia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin semua korban dapat ditemukan, baik dalam kondisi selamat maupun meninggal dunia. (ach/hdl)