Jakarta (pilar.id) – Tim gabungan terus berupaya dalam pencarian dan pertolongan terhadap para pendaki Gunung Marapi di Provinsi Sumatra Barat. Pada Senin (4/12/2023) pagi, 28 pendaki dinyatakan selamat, sementara 11 lainnya meninggal dunia.
Menurut Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga pukul 10.30 WIB, 28 pendaki telah dievakuasi oleh tim gabungan. Di antaranya, 54 pendaki akses melalui pintu masuk Batu Palano di Kabupaten Agam, dan 21 orang melalui pintu nasuk Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar.
Dari 28 pendaki tersebut, 19 orang telah ditemukan dan dipulangkan oleh tim gabungan, sementara sembilan lainnya masih menjalani evakuasi hingga hari ini. Para pendaki yang mengalami luka-luka telah dibawa ke fasilitas medis, termasuk RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi dan RSUD Padang Panjang.
Sayangnya, tim gabungan juga mengevakuasi 11 pendaki yang dinyatakan meninggal dunia. Identifikasi kesebelas jenazah sedang dilakukan oleh petugas.
Pusdalops BNPB sebelumnya mencatat informasi tentang 26 pendaki yang belum berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut, 20 orang teridentifikasi melalui pendaftaran yang dapat dilacak dari jejak digital. Namun, 11 pendaki yang meninggal belum terkonfirmasi identitasnya.
“Erupsi masih terjadi dan upaya pencarian masih kami lakukan bersama tim gabungan,” ujar Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Agam, Ade Setiawan Putra.
Sementara itu, data terbaru aktivitas vulkanik Gunung Marapi per Senin (4/12) pagi mencatat delapan kali letusan dan 43 kali hembusan. Amplitudo terbesar mencapai 14,2 mm dengan durasi 56 detik. BPBD Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam terus memonitor perkembangan erupsi untuk mengambil tindakan cepat dalam penanganan evakuasi jika aktivitas vulkanik meningkat.
Pihak BPBD mengingatkan masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk tidak beraktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak atau kawah. Disarankan juga untuk menggunakan masker, topi, dan kacamata saat beraktivitas di luar ruangan, serta tidak menyebarkan informasi yang belum dapat diverifikasi kebenarannya.
Terkait aktivitas vulkanik, PVMBG menetapkan status Gunung Marapi pada level II atau ‘Waspada’. Tim gabungan terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para pendaki dan masyarakat sekitar Gunung Marapi. (hen/hdl)