Yogyakarta (pilar.id) – Pameran UMKM yang diikuti ratusan UMKM dari seluruh Indonesia di gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 Yogyakarta dibuka secara langsung oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nur Asia Uno.
Dalam kesempatan tersebut, Nur Asia Uno berharap para pengunjung Pameran UMKM ajang ASEAN Tourism Forum 2023 kali ini, menjadi rombongan jadi beli atau yang disebut oleh Nur Asia Uno sebagai Rojali.
“Bagus barang-barangnya, yang datang kesini harus Rojali. Ibu-ibu harus Rojali ya, bu. Rombongan jadi beli,” kata Nur Asia Uno saat membuka pameran pariwisata Indonesia, UMKM ekonomi kreatif dan festival kuliner pada gelaran Asean Tourism Forum (ATF) 2023 di Jogja Expo Center, Kamis (2/1/2023).
Nur juga menjelaskan bahwa UMKM yang hadir dalam gelaran tersebut berasal dari berbagai jenis usaha. Mulai dari fashion, craft, bahkan kuliner.
Tidak hanya itu, para pelaku UMKM yang hadir di pameran ASEAN Tourism Forum 2023 ini disebut juga memiliki kualitas yang baik.
Sehingga, transaksi jual-beli yang terjadi setelah beberapa jam dibuka pun cukup besar lebih dari Rp 1 miliar.
“Baru beberapa jam sudah cukup banyak, transaksi per hari ini mencapai Rp1,4 miliar dari 160 UMKM,” kata Nur.
Lebih lanjut, para pelaku UMKM tersebut menurut Nur juga telah melakukan digitalisasi sebagai solusi untuk berkembang saat pandemi. Tercatat selama pandemi ada 17,5 juta pelaku UMKM yang telah masuk dalam ekosistem digital.
“Sehingga diharapkan target 30 jt UMKM yang terdigitaliasasi bisa tercapai tahun 2024. Saya optimis inovasi dari UMKM terutama yang membawa ciri khas daerah dan nusantara dapat mendorong pemulihan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja,” ucapnya.
Inovasi tersebut, imbuhnya dengan meningkatkan kualitas produk dan mengemasnya menjadi lebih baik. Di samping itu, adanya kegiatan ini merupakan bukti UMKM dan praktik ekonomi kreatif bisa dikolaborasikan.
Lebih lanjut, Nur juga berharap pameran ini dapat menjadi motivasi dan semangat khususnya bagi para pelaku UMKM untuk senantiasa menciptakan inovasi, adaptasi dan kolaborasi dari kita semua sehingga pemulihan ekonomi bisa diraih.
“Kolaborasi ini sebagai peningkatan serta pengembangan UMKM yang lebih berkelanjutan sehingga menjadi penggerak ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Diketahui digitalisasi UMKM merupakan program Kemenparekraf dalam satu platform yang nantinya tidak hadir secara langsung namun pembelian digital dengan platform digital yang bekerja sama dengan berbagai marketplace.
Selain itu, dalam mendorong ekonomi, kata Nur peran wanita sangat penting karena bagaimanapun peran dari wanita ini bukti keberagam, kesetaraan, dan prestasi dari syarat terwujudnya ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.
Untuk diketahui, rangkaian acara AFT 2023 Yogyakarta ini dimulali dengan aktraksi budaya dan seni tari. Selanjutnya, ada pertunjukan busana yang diperagakan oleh para model dengan pakaian rancangan designer kenamaan dari Asosiasi Fashion Indonesia (AFI). (riz/fat)