Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong para pejabat tinggi pratama dan pejabat administrasi di lingkungan Pemerintah Kota Bontang untuk menjadi pemimpin pemungkin atau enable leader.
Pesan tersebut disampaikan oleh Gubernur Khofifah saat membuka pelatihan Revolusi Mental bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Jabatan Administrasi di Pemerintah Kota Bontang pada tahun 2023. Acara tersebut diadakan di Kantor BPSDM Provinsi Jawa Timur pada hari Senin (29/5/2023).
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya memiliki keterampilan sebagai pemimpin pemungkin dalam menghadapi dinamika zaman saat ini.
Menurutnya, menjadi pemimpin pemungkin berarti mampu memungkinkan hal-hal yang sebelumnya dianggap tidak mungkin menjadi mungkin, serta menjadi bagian dari solusi bukan masalah.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa pemimpin pemungkin harus memiliki sikap open-minded dan mampu melihat berbagai kemungkinan yang ada.
Dengan sikap tersebut, mereka akan terbuka terhadap masukan, saran, dan kritik, serta mampu mencapai pemahaman yang sama melalui sinergi dan kolaborasi.
Gubernur Khofifah juga menyoroti pentingnya memiliki prasangka baik terhadap diri sendiri dan orang lain. Ia mengutip Hadits Qudsi yang menyebutkan bahwa Allah akan memberikan apa yang dipersangkakan hamba-Nya. Oleh karena itu, pemimpin harus memiliki pikiran yang positif dan menghindari pikiran negatif yang dapat menghambat usaha.
Selain itu, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya mengenal potensi diri dan melakukan identifikasi terhadap kelemahan. Dengan memahami potensi dan kelemahan tersebut, seorang pemimpin dapat mengetahui bidang mana yang perlu diperkuat. Ia menegaskan bahwa kekuatan suatu rantai tidak ditentukan oleh mata rantai terkuat, tetapi oleh mata rantai yang paling lemah.
Walikota Bontang, Basri Rase, menyampaikan apresiasi terhadap BPSDM Provinsi Jawa Timur yang telah menjadi pilihan Pemerintah Kota Bontang untuk melaksanakan pelatihan Revolusi Mental. Ia juga mengapresiasi prestasi yang telah diraih oleh Gubernur Khofifah, yang telah memberikan motivasi bagi pemerintah Kota Bontang untuk terus melakukan perbaikan.
Pelatihan Revolusi Mental ini diikuti oleh 50 pegawai ASN dari Pemerintah Kota Bontang, termasuk pejabat tinggi dan lurah atau camat. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa pejabat dan narasumber, antara lain Kepala Puslatbang KDOD LAN RI, Walikota Bontang, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan beberapa pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (usm/hdl)