Surabaya (www.pilar.id) – Keluarga besar Universitas Airlangga tengah merayakan bertambahnya usia Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) yang memasuki usia ke-4 pada tanggal 11 November 2021 kemarin.
Kapal tradisional ini dibuat 4 tahun lalu di Galengsong, Takalar yang kemudian diresmikan pada tanggal 11 November 2017 silam di dermaga kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak, Surabaya.
Dalam rangka memeriahkan perayaan empat tahunan RSTKA, digelar sebuah acara sederhana yang diadakan sebagai wujud syukur segenap keluarga besar RSTKA. Dalam acara tersebut, hadir sosok-sosok penting yang menjadi aktor dibalik berdirinya RSTKA.
Di antaranya yaitu Dr. Agus Harianto. Sp.B, selaku Direktur RSTKA, Dr. dr. Christrijogo Sumartono, Sp.An.KAR, selaku Ketua Yayasan Ksatria Medika Airlangga, lalu Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, serta Dr. dr. Erwin Astha Triyono Sp.PD., KPTI, selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya Direktur RSTKA, Dr. Agus Harianto menerangkan, sejak awal pembentukannya, RSTKA sengaja dijalankan dengan kapal tradisional dengan tujuan agar bisa mengunjungi daerah-daerah terpencil yang memiliki perairan dangkal hingga hanya kedalaman 2 meter saja.
“Banyak pengalaman dan cerita yang menarik selama berlabuhnya RSTKA, salah satunya saat kami berkunjung ke Pulau Luang yang pada saat itu kondisinya kapal kami hanya bisa masuk saat air laut sedang pasang, jika air laut surut maka kapal kami tidak dapat masuk untuk memberikan pelayanan kesehatan ke daerah tersebut, sungguh sulit perjuangannya,” terang Dr. Agus Harianto.
Ia juga menerangkan, sampai saat ini RSTKA telah menjangkau hingga 60 pulau, terutama di daerah Jawa Timur yang memang difokuskan sesuai rencana awal pembentukan RSTKA.
Namun, ia menegaskan Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki sekitar 17 ribu pulau, terutama daerah kepulauan yang belum terjangkau layanan kesehatan, maka dibutuhkan sekitar 200 lebih kapal seperti RSTKA untuk memberikan layanan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Harapannya Pemerintah Indonesia dapat membuat langkah seperti ini agar masyarakat di daerah terpencil bisa dilayani,” ujar Dr. Agus Harianto selaku Direktur RSTKA.
Selanjutnya dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Yayasan Ksatria Medika Airlangga, Dr. dr. Christrijogo Sumartono, Sp.An.KAR. Dalam kesempatan tersebut, ia mengucapkan puji syukur dan terima kasih banyak atas bantuan segala pihak yang terlibat dalam berjalannya RSTKA sejak awal sampai saat ini.
“Banyak cerita suka dan duka selama ini, namun lebih banyak cerita suka karena banyak teman-teman sukarelawan yang sudah mengabdi di kapal ini. Kami dari yayasan juga ingin mengucapkan terima kasih kepada donator, kepada semuanya yang telah membantu mewujudkan terbentuknya kapal ini,” ungkap dr. Christrijogo.
Dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG(K) yang menerangkan bagaimana awal gagasan perencanaan kapal ini dimulai pada tahun 2016 lalu bertahan hingga saat ini.
“Makna peringatan 4 tahun ini adalah kita mensyukuri apa yang kita gagas pada tahun 2016 silam, saat kita bersama-sama berdiskusi membawa gagasan konsep untuk membangun kapal ini. Bahkan hingga detik ini, kapal ini bisa terus hidup karena banyak aktivis dan pejuang di kapal ini yang terus-menerus mengabdi sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.
Tidak hanya itu, ia juga menerangkan bahwasanya terdapat banyak komponen yang terlibat dalam berjalannya RSTKA. Mulai dari Rumah Sakit Universitas Airlangga, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, hingga seluruh fakultas Universitas Airlangga yang menjadi satu kesatuan mewujudkan mimpi bersama dalam menjalankan RSTKA.
“Tidak Penting siapa yang menjadi aktor dalam RSTKA, kita tidak perlu berlomba-lomba menunjukkan siapa orangnya, tetapi apa yang dapat kita berikan untuk masyarakat melalui RSTKA. Mari terus kita pupuk cinta kita kepada misi-misi kemanusiaan dengan rasa rendah hati dalam melakukan misi kemanusiaan tersebut. Selamat berulang tahun RSTKA ke-4, semoga terus menginspirasi untuk mengabdi kepada kemanusiaan,” terang dr. Budi Santoso.
Sambutan terakhir diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Dr. dr. Erwin Astha Triyono Sp.PD. yang mengatakan, di Jawa Timur terdapat 431 pulau dan merupakan yang terbanyak di Pulau Jawa.
“Maka dari itu menjadi tantangan bagi kita semua untuk bisa menjangkau pulau-pulau terpencil agar mendapat akses kesehatan,” tegasnya.
Ia menambahkan, dalam berjalannya RSTKA, ada dua aspek yang ingin kita bangun yaitu aspek ilmiah dan aspek sosial. Melalui kolaborasi kedua aspek tersebut, maka dapat tercapai kerjasama dan pembelajaran yang diinginkan. (fer)