Cianjur (pilar.id) – Sebanyak 2.400 ton beras kini telah tersedia dan tercatat sebagai stok cadangan di Bulog Sub Divre (Divisi Regional) Cianjur, Jawa Barat. Dengan jumlah tersebut, Bulog Cianjur percaya bisa memenuhi kebutuhan beras di enam kota/kabupaten hingga akhir tahun.
Tingginya jumlah stok beeras cadangan pemerintah (CPP) di Bulog Cianjur tersebut, menurut keterangan Wakil Kepala Perum Bulog Sub Divre Cianjur, Sandy di Cianjur, Selasa (15/3/2022), karena mereka tidak terbebani dengan penyaluran bantuan sosial sembako.
Sehingga, semua beras yang masuk ke Bulog bisa dialokasikan untuk stok caadangan beras pemerintah dan TNI/Polri. Bahkan, Bulog Cianjur juga masih memiliki taget untuk bisa mendapatkan 2.00 ton hingga panen Juni 2022 mendatang.
Menurut Sandy, stok beras CPP yang ada di dua lokasi Gudang Bulog Sub Divre Cianjur ini akan dikeluarkan sesuai instruksi dari pemerintah, apabila dibutuhkan.
“Ketika pemerintah memerlukan beras untuk penanganan bencana, operasi pasar saat terjadi lonjakan harga atau keperluan lainnya. Untuk penyaluran hampir setiap bulan ada, bulan ini penyaluran di Kota Sukabumi mencapai sekitar 20 ton dan Cianjur sekitar 1 ton,” katanya.
Untuk menjaga kualitas stok beras yang ada di gudang, tim Bulog melakukan perawatan berkala seperti dilakukan penyemprotan atau spraying setiap satu bulan sekali sebagai upaya sterilisasi lingkungan dari gangguan hama.
Sedangkan untuk penyerapan gabah dari petani, tambah dia, masih menunggu masuknya musim panen pada Juni.
“Hingga saat ini, untuk penyerapan gabah dari petani belum dilakukan karena belum masuk musim panen, namun setelah bulan Juni saat panen, penyerapan akan meningkat sebagai stok beras pemerintah tahun 2023,” katanya.
Terkait kenaikan harga sembako yang sempat dilaporkan dinas terkait, saat ini pihaknya tinggal menunggu koordinasi untuk menggelar operasi pasar murah. Namun, warga yang membutuhkan sembako murah, dapat berbelanja di kantor Bulog Cianjur dan Sukabumi. (fat/antara)