Blitar (pilar.id) – Kelangkaan stok beras medium dan premier terjadi di Kota Blitar. Hilangnya stok beras di pasaran ini, justru terjadi setelah Pemerintah menggelar operasi pasar beras murah di Pasar Legi Kota Blitar.
Dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, para pedagang di Pasar Legi Kota Blitar mengaku sudah kehabisan stok beras. Kelangkaan beras ini, juga diikuti dengan harga beras yang terus mengalami kenaikan.
Upaya mereka untuk mendapatkan beras dari distributor pun tidak kunjung mendapatkan hasil. Sebab, hingga saat ini, belum ada stok beras baru yang dikirimkan.
Sundari, salah satu pedagang beras di Pasar Legi mengaku sudah tidak memiliki stok beras untuk dijual. Kelangkaan stok beras tersebut, menurut Sundari sudah ia alami selama sepekan terakhir.
Sundari pun belum mendapatkan kiriman beras dari distributor. Sehingga, stok beras di kios miliknya hingga saat ini dalam keadaan kosong.
“Ini sudah satu pekan lebih, kosong stok beras saya. Sudah pesar tapi tidak dikirim oleh distributor. Dari gudang katanya stok juga kosong sudah seminggu ini,” keluh Sundari di Blitar, Selasa (14/2/2023).
Sundari juga menjelaskan bahwa selain langkanya stok beras di pasaran, harga beras juga terus meningkat tajam.
Sundari menjelaskan bahwa saat ini, kenaikan harga beras sudah mencapai Rp5 ribu per kilogramnya.
“Dagangan saya memang hanya beras plastikan. Biasanya saya jualan RP57.500 per 5 kilogram. Katanya Bulog mau kirim. Saya sudah didata tapi, berasnya belum dikirim,” lanjut Sundari.
Kelangkaan beras yang terjadi di Pasar Legi Kota Blitar ini berdampak pada pembatalan transaksi dari calon pembeli beras.
Di sisi lain, harga beras di Kota Blitar saat ini juga terpantai tinggi yakni Rp13 ribu per kilogram. Harga ini jauh lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah di kisaran Rp8.500 sampai Rp9.450 per kilogramnya.
“Ya, pada kaget yang beli. Wong, biasanya hanya Rp10 ribu, kok sekarang bisa sampai Rp12-13 ribu per kilogram. Banyak yang batal beli, atau beralih ke beras yang kualitas di bawahnya. Itu pun warnanya kekuning-kuningan,” terang Khusnul, pedangang beras lain yang juga berjualan di Pasar Legi Kota Blitar.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Blitar menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan upaya pemenuhan stok beras di pasaran dan penstabilan harga beras.
Upaya tersebut dilakukan oleh Pemkot Blitar bersama dengan Disperindag Pemprov Jatim dengan menggelar operasi pasar beras murah di Pasar Legi Kota Blitar.
Total ada 8 ton beras yang dijual murah kepada masyarakat luas. Beras tersebut dijual dengan harga Rp43 ribu per 5 kilogramnya.
Kepala Disperindag Kota Blitar, Hakim Sisworo mengakui adanya kelangkaan beras di tingkat pedagang. Kini Disperindag Kota Blitar Tengah melakukan pendataan jumlah pedagang yang akan menerima pasokan beras dari Bulog.
Data sementara ada 31 pedagang di seluruh pasar di Kota Blitar yang akan menerima pasokan beras murah dari Bulog. Beras tersebut nantinya harus dijual dengan harga eceran tertinggi yakni Rp9.450.
“Bulog sudah mendata. Semoga pekan ini sudah bisa terdistribusikan semuanya,” jawabnya. (fat)