Wonogiri (pilar.id) – PT Combiphar, salah satu perusahaan healthcare terkemuka di Indonesia, menyerap hasil panen jahe dan lengkuas dari lima desa binaan di Kabupaten Wonogiri dan Karanganyar, Jawa Tengah.
Hasil panen ini digunakan sebagai bahan baku utama produksi jamu Air Mancur, bagian dari Combiphar Group.
Simbolisasi panen raya dilakukan pada 4–5 Desember 2024 di Ngadirojo, Wonogiri, dan Jumapolo, Karanganyar.
Acara ini dihadiri oleh ratusan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tergabung dalam program Combi Hope Women Empowerment, sebuah inisiatif pemberdayaan perempuan yang mendukung peningkatan ekonomi keluarga sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Komitmen Combiphar dari Hulu ke Hilir
Program ini telah berjalan sejak 2021 dengan pendekatan holistik, mulai dari pelatihan pembudidayaan tanaman obat keluarga (TOGA), pengolahan bahan herbal menjadi simplisia, hingga serapan hasil panen.
“Tidak hanya memberikan pelatihan, kami juga berkomitmen menyerap hasil panen dalam bentuk simplisia sebagai bahan baku jamu Air Mancur,” jelas Ance Yoslyn, Internal Communication & CSR Manager PT Combiphar.
Untuk mendukung proses produksi, Combiphar telah menyediakan fasilitas seperti rumah pengering pada 2022 dan mesin perajang pada 2024. Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi produksi dan memastikan kualitas simplisia sesuai standar.
Tahun ini, Combiphar menargetkan produksi 1.000 kilogram simplisia jahe dan 2.400 kilogram simplisia lengkuas dari lahan seluas 20.732 meter persegi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.
“Kami selalu mendukung ibu-ibu KWT untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas jaringan usaha, termasuk memaksimalkan peluang dari program Combiphar,” ujarnya.
Wakil Ketua Bidang 2 TPPKK Karanganyar, Siti Muslichah, juga menekankan pentingnya sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi perempuan. “Program ini menjadi bukti nyata pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, dalam memperkuat ekonomi lokal,” katanya.
Championing a Healthy Tomorrow
Melalui program ini, Combiphar terus mengusung komitmen “Championing a Healthy Tomorrow” dengan menghadirkan produk yang berkualitas, aman, dan mendukung gaya hidup sehat masyarakat.
Didirikan pada 1971, Combiphar telah bertransformasi menjadi perusahaan consumer healthcare terkemuka dengan lebih dari 90 produk, seperti OBH Combi, Insto, dan Prive Uricran.
Berkantor pusat di Jakarta, Combiphar juga memiliki fasilitas produksi di Padalarang, Karanganyar, dan Wonogiri, yang telah mendapatkan berbagai sertifikasi internasional. (usm/hdl)