Jakarta (pilar.id) – Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memerlukan sebuah rumah transisi atau tim dengan fungsi yang jelas setelah diumumkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Nicky Fahrizal, rumah atau tim transisi tersebut harus memiliki fungsi yang jelas. “Rumah atau tim transisi memang diperlukan, tetapi fungsinya harus jelas. Jangan hanya sebagai gimik,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (24/3/2024).
Nicky menjelaskan bahwa rumah atau tim transisi tidak hanya berguna untuk menyinkronkan kebijakan Presiden Joko Widodo dengan pemerintahan berikutnya, tetapi juga untuk memudahkan penyusunan kabinet Prabowo-Gibran. “Rumah transisi bukan sekadar sinkronisasi, melainkan juga untuk menentukan siapa yang akan mengisi pos menteri atau pejabat di lembaga pemerintahan kementerian. Itu yang menurut saya penting,” tambahnya.
Menurut Nicky, beberapa kebijakan yang diterapkan oleh Jokowi bisa dioptimalkan dengan adanya rumah atau tim transisi yang tepat. Hal ini penting mengingat Indonesia masih memiliki tantangan ke depan. “Jadi, tim transisi mungkin bisa untuk memetakan dan mengoptimalkan kebijakan-kebijakan yang sudah berjalan. Itu menurut saya fungsinya,” ungkap Nicky.
Sebelumnya, Gen KAMI (Komunitas Aktivis Milenial Indonesia) juga menyarankan agar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 tersebut memiliki rumah transisi, seperti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi setelah memenangkan Pilpres 2014. (hen/hdl)