Sangatta (pilar.id) – PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field mengembangkan Program Pengembangan Tani Hutan Kelulut Sangatta (Prolekta) di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur.
Program ini bertujuan memberdayakan petani lebah kelulut melalui pelatihan, infrastruktur, dan wisata edukatif.
Program dimulai sejak 2021 dengan peningkatan efisiensi budidaya dan pengembangan subunit usaha seperti UMKM Produsen Madu Kelulut, Eduwisata Budidaya Lebah, dan Bank Sampah Trigona.
Manager Sangatta Field, Cahyo Nugroho, menyebutkan bahwa program ini disesuaikan dengan pemetaan sosial di sekitar area operasi untuk memastikan dampak positif dan keberlanjutan.
Prolekta bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Pariwisata dan Universitas Mulawarman, guna mengembangkan sektor usaha dan teknologi modern.
Pada 2023, program ini semakin berkembang dengan pembangunan Galeri Produk Khas Kutim dan broadwalk. Tahun berikutnya, program ini akan fokus pada optimalisasi teknologi dan usaha mandiri.
Menurut Elis Fauziyah, Head of Communication Relations & CID Zona 9, Prolekta berhasil menghasilkan lima usaha baru, salah satunya UMKM Produsen Madu Kelulut yang memproduksi madu, bee pollen, dan propolis.
Program ini juga berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 0,15172 ton per tahun dan mendaur ulang 100 kilogram sampah plastik menjadi media tanam. Selain itu, Prolekta juga telah menerima dua paten sederhana untuk alat panen madu dan pengurang kadar air madu.
Ketua Kelompok Tani Trigona Reborn, Triyono, menekankan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada produksi madu, tetapi juga pada wisata edukasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Program ini telah menarik sekitar 1.400 wisatawan setiap tahunnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Program Prolekta diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar serta mendorong keberlanjutan pariwisata edukatif. (hdl)