Jakarta (pilar.id) – Daewoong Pharmaceutical berencana memperkenalkan Fexuprazan, pengobatan inovatif untuk Erosive Esophagitis, ke pasar Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan prevalensi global penyakit tersebut.
Fexuprazan adalah Pemblokir Asam Kompetitif Kalium (P-CAB) yang memberikan hasil lebih cepat dan efektif dibandingkan Inhibitor Pompa Proton (PPI) untuk gejala Erosive Esophagitis. Obat ini telah disetujui di berbagai negara, termasuk Korea Selatan, Filipina, Ekuador, Chili, dan Meksiko.
Meskipun efektif dalam mengurangi produksi asam lambung, PPI memerlukan beberapa hari untuk bekerja optimal. Kekhawatiran tentang penggunaan jangka panjang PPI mendorong pencarian pengobatan alternatif yang lebih aman dan cepat.
Fexuprazan bekerja cepat sejak dosis pertama tanpa memerlukan aktivasi oleh asam lambung, berbeda dengan PPI yang membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja.
Uji klinis Fase 3 di Korea Selatan menunjukkan bahwa Fexuprazan lebih efektif daripada esomeprazole, dengan lebih banyak pasien mengalami perbaikan gejala dalam beberapa hari pertama pengobatan.
Durasi aksi Fexuprazan selama 9 jam membantu mengendalikan gejala Erosive Esophagitis pada malam hari, penting untuk kenyamanan dan kualitas hidup pasien.
Untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan di Indonesia, Daewoong Pharmaceutical bekerja sama dengan Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, seorang ahli gastroenterologi terkemuka dan pendidik kesehatan di media sosial melalui akun Instagram @dokterari dan Twitter @DokterAri.
Ia merupakan Penasehat Pengurus Besar Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PB PEGI) dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Prof. Dr. Ari Fahrial Syam menyatakan bahwa pengenalan Fexuprazan merupakan langkah maju signifikan dalam pengobatan penyakit terkait asam dengan pendekatan yang lebih cepat dan efisien. “Saya percaya Fexuprazan memiliki potensi besar untuk menjadi pilihan penting dalam pengobatan penyakit terkait asam di Indonesia dan membantu meningkatkan kualitas hidup pasien,” ujarnya.
CEO Daewoong Pharmaceutical, Seongsoo Park, menekankan pentingnya kolaborasi dengan Prof. Ari. “Kolaborasi kami dengan Prof. Ari memastikan bahwa Fexuprazan efektif secara global dan memenuhi kebutuhan populasi Indonesia. Pemahamannya tentang tantangan kesehatan lokal membantu kami menyesuaikan Fexuprazan agar benar-benar memenuhi kebutuhan pasien di Indonesia,” katanya.
Daewoong Pharmaceutical juga berencana mengembangkan penggunaan Fexuprazan untuk mengobati berbagai gangguan gastrointestinal lainnya. Perusahaan ini telah berpartisipasi dalam Digestive Disease Week (DDW) di Washington DC, AS, selama dua tahun berturut-turut, mempresentasikan studi yang menyoroti sifat anti-inflamasi Fexuprazan.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa Fexuprazan dapat melindungi mukosa usus kecil dari kerusakan yang diinduksi oleh NSAID dan menghambat proses inflamasi di sel esofagus, mengurangi peradangan terkait refluks asam. Studi lain menunjukkan bahwa Fexuprazan memiliki efek menguntungkan pada mukosa lambung setelah infeksi Helicobacter pylori, mengurangi peradangan secara signifikan.
Daewoong Pharmaceutical berencana melaksanakan uji klinis Fexuprazan di Indonesia untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan obat ini dalam mengobati Erosive Esophagitis di kalangan pasien Indonesia.
Inisiatif ini menegaskan komitmen Daewoong untuk meningkatkan perawatan pasien dalam mengelola penyakit terkait asam di Indonesia, membawa perubahan positif pada lanskap kesehatan di negara ini. (usm/hdl)