Semarang (pilar.id) – Siapa sangka, produk fesyen bayi bisa jadi peluang bisnis menggiurkan di tengah kemudahan teknologi hari ini, seperti yang dilakukan Co-Founder Bohopanna, Devy Natalia.
Devy Natalia begitu adaptif memanfaatkan fitur live streaming media sosial untuk genjot penjualan produk fesyen bayi.
Pemanfaatan fitur live streaming di media sosial itu berbuah manis, langkah Devy Natalia bisa menjual ratusam ribu pasang baju bayi dan anak ke seluruh Indonesia.
Brand lokal Bohopanna semakin mudah untuk bersaing dengan produk-produk ternama dengan memanfaatkan media sosial.
Bahkan produk itu telah menjangkau hingga pelosok negeri.
“Satu bulan ratusan ribu (terjual). Penetrasi Bohopanna paling bagus masih di sekitar Jabodetabek dan Jawa Timur. Tapi ada juga sampai ke luar pulau. Kalau sampai pasar luar negeri, iya, tapi presentasenya masih dibawah 5 persen,” jelas Co-Founder Bohopanna, Devy Natalia, Kamis 23 Februari 2023.
Devy Natalia bercerita, telah memulai usaha tersebut sejak tahun 2017.
Tekadnya langsung berfokus pada penjualan secara daring baik melalui sosial media maupun marketplace.
Usaha yang dirintis bersama rekannya itu pun lambat laun semakin berkembang dan meluas.
Ia mengatakan, pemasarannya pun menjadi lebih kompleks seiring dengan peluang dan kebutuhan pasar.
“Pemasaran awalnya lebih ke online. Setelah itu lebih ke stokist, karena di Indonesia masih banyak general treat yang konvensional baby store, jadi kami masukin ke baby shop. Kemudian kalau yang langsung ke customer atau yang bisnis ke konsumen langsung ke marketplace” kata dia.
Lebih jaug, dari total banyaknya penjualan saat ini, secara wholesale (grosir) mencapai 85 persen.
Sedangkan penjualan retail mencapai 15 persen.
“Retail ini kami juga meliputi offline dan online,” kata dia.
Dari sisi pengiriman, Devy Natalia memaparkan ingin lebih luas menjangkau konsumen.
Leader Online Team Bohopanna, Rizky Yulianti menambahkan, selama ini pihaknya telah bekerjasama dengan JNE sejak awal merintis.
Dia mengatakan, layanan jasa pengiriman itu masih terus digunakan hingga kini karena ada beberapa keunggulan.
“Kalau pakai JNE sudah sejak awal, 2017. Bagi kami, JNE itu ekspedisi yang kalau sampai di pelosok-pelosok ada juga. Kemudian ada pilihan layanan pengiriman seperti OKE, Reguler dan YES. Kalau ada pelanggan yang ingin produknya cepat sampai, ya kami sarankan menggunakan layanan YES ,” kat Rizky.
Dari pengalamannya menggunakan JNE, Rizky bisa memberikan pilihan layanan sesuai kebutuhan pelanggan.
Menurut dia, seiring dengan mulainya brand itu mengikuti Live Streaming Tiktok, makin banyak pesanan dari luar pulau termasuk Papua.
“Pasar kami di Tiktok itu kebanyakan pembelinya dari luar jawa semua seperti Papua, Kalimantan, dan sulawesi. Pakai JNE ini jangkauannya lebih luas juga,” ungkapnya.
Meski demikian, Devy menambahkan lagi, meski produk telah memiliki banyak pelanggan, keunggulan produk tetap menjadi sangat penting.
.”80 persen produk kami masih basic home wear, buat di rumah. Tapi makin ke sini, kami tambah produk yang lebih fesyen yang buat pergi,” ujarnya.
Menariknya di sini, produk mereka terkenal style dan warnanya yang sangat up to date dan bahannya juga super nyaman.
“Harganya super affordable. Misal yang dijual di mal sampai Rp 300 ribu – Rp 400 ribuan, di kami under 100. Apalagi terakhir kami juga ada di mal, jadi orang makin belanja soalnya merasa brand bagus,” kata dia. (daz)